Rabu 28 Jul 2021 18:33 WIB

BTN Berencana Tutup 29 Kantor Cabang

Salah satu kantor cabang yang akan ditutup berlokasi di Aceh.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah usai bertransaksi di Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). ilustrasi
Foto: BTN
Nasabah usai bertransaksi di Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana menutup 29 jaringan kantornya pada tahun ini. Adapun jaringan kantor yang ditutup itu berlokasi di Aceh, Jawa, sampai Jabodetabek.

Direktur Distribution & Retail Funding BTN Jasmin mengatakan penutupan terdiri dari 24 kantor kas, tiga kantor cabang pembantu, satu kantor cabang, dan satu payment point.

"Tahun ini BTN akan menutup kantor 29. Jadi satu yang ada di Aceh karena terkait dengan implementasi lembaga keuangan syariah, lainnya kita kebanyakan di Jabodetabek atau di Jawa juga," ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (28/7).

Menurutnya penutupan kantor cabang karena perseroan akan melakukan transformasi model operasional cabang sebagai point of sales dan service dengan sentralisasi proses operasional ke wilayah. Hal ini dipastikan tidak ada pengurangan karyawan.

"Kita lebih banyak tahun ini untuk meningkatkan produktivitasnya jadi banyak cabang-cabang kita yang masih belum produktif. Tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Kalau tahun lalu 130-an kita menutup cabang, tahun ini kita 29," ucapnya.

Menurutnya salah satu inisiatif strategis tahun ini, mengubah model cabang menjadikan poin of sales dan fokus pada perlindungan dana pihak ketiga (DPK). Pada kuartal dua 2021, BTN juga menghimpun DPK sebesar 31,84 persen yoy menjadi Rp 298,38 triliun dari Rp 226,32 triliun periode yang sama tahun lalu. 

Adapun peningkatan DPK disumbang oleh kenaikan seluruh segmen yakni tabungan, giro, dan deposito masing-masing sebesar 17,70 persen yoy, 15,06 persen yoy, dan 43,53 persen yoy.

BTN mencatatkan penurunan beban bunga dengan menekan biaya dana (cost of fund/CoF) hingga 171 basis poin (bps). Adapun peningkatan DPK juga menyebabkan loan to deposit Ratio (LDR) menurun sebesar 2.216 bps hingga ke level 89,12 persen pada kuartal dua 2021.

Per kuartal dua 2021, BTN mencatatkan peningkatan pendapatan bunga sebesar 1,39 persen yoy. Beban bunga juga berhasil ditekan turun sebesar 13,63 persen yoy, sehingga pendapatan bunga bersih melonjak 28,18 persen yoy.

“Perbaikan proses bisnis yang dilakukan BTN juga turut menopang perolehan laba bersih perseroan. BTN telah menggelar beragam strategi mulai dari efisiensi, digitalisasi, perampingan outlet, hingga meningkatkan fee based income melalui transaksi non-kredit,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement