REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kalimantan Timur mengharapkan para petani setempat ikut mendukung program pengembangan tanaman pangan, khususnya padi varietas unggul. "Penangkar benih se-Kaltim harus bersatu untuk kesiapan penyediaan benih varietas unggul bersertifikat," kata Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Kaltim Siti Faisyah Yana saat membuka Rapat Koordinasi Ketersediaan Benih 2021 di Samarinda, Selasa (22/6).
Di hadapan peserta Rakor berjumlah 30 orang terdiri atas petugas kabupaten/kota dan penangkar, Yana menyebutkan jumlah benih padi yang dibutuhkan untuk pengembangan tanaman pangan sebesar 717.500 kilogram. "Harapannya 60 persen dari penangkar daerah sendiri (penangkar benih padi Kaltim)," tambahnya.
Dalam kegiatan tiga hari (21-23 Juni) di Balikpapan ini, Yana menyebutkan produksi padi Kaltim pada 2020 meningkat 3.28 persen dibanding 2019. "Produktivitas pada 2020 sebesar 35,67 kuintal per hektare atau menurun 2,03 persen dibanding 2019," ujarnya.
Walaupun demikian, ujar Kadis Pangan TPH Kaltim ini, evaluasi Kementan 2018-2021, Kaltim tidak termasuk wilayah yang produktivitasnya rendah. Yana berharap pengaturan waktu tanam para penangkar harus lebih ketat. Karena, hasil benihnya akan digunakan petani pengembang/konsumsi. "Rakor ini momentum meningkatkan jejaring dan wawasan para penangkar benih," ungkap Yana pada acara yang menghadirkan narasumber Kabid Produksi TP, Kepala UPTD Sertifikasi Benih TPH, Kepala UPTD Proteksi TPH dan Kepala UPTD BBI TPH.