REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bank Nagari mencatatkan kinerja pertumbuhan kredit sebesar 6,27 persen (yoy) pada akhir Mei 2021 atau mencapai Rp 20,07 triliun yang telah sesuai dengan rencana bisnis bank.
"Penyaluran kredit atau pembiayaan yakni Rp 20,07 triliun dengan pertumbuhan 6,27 persen (yoy)," kata Direktur Utama Bank Nagari, Muhammad Irsyad di Padang, Selasa (15/6).
Ia juga memaparkan kinerja perusahaan yang cukup memuaskan karena on-trackpada periode yang sama yaitu aset yang tumbuh 7,57 persen (yoy) atau mencapai Rp 26,45 triliun. Selain itu, penghimpunan dana pihak ketiga tercatat tumbuh 10,63 persen (yoy) atau mencapai Rp 22,05 triliun serta pendapatan feebased dan operasional lainnya selain bunga meningkat 30,07 persen (yoy).
Irsyad menambahkan biaya operasional juga dapat dikendalikan dan diefektifkan sehingga Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dapat diturunkan dari posisi Desember 2020. Kemudian, rasio kredit bermasalah (NPL) gross terjaga baik pada level 2,87 persen, atau turun dari posisi Desember 2020 sebesar 2,90 persen, dengan rasio-rasio keuangan lainnya seperti NIM, ROA dan ROE juga terjaga baik.
Sementara itu, lanjut dia, laba bersih tercatat mencapai Rp 153,46 miliar, dengan pencapaian target mencapai 104,97 persen, dari laba Mei 2021 yang ditargetkan dalam rencana bisnis.Dengan pencapaian ini, Irsyad optimistis Bank Nagari dapat memberikan kinerja yang lebih baik ke depan, karena beberapa indikator ekonomi dan pertumbuhan bisnis sudah menunjukkan sinyal yang menjanjikan.
Saat ini, Bank Nagari sedang mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan persyaratan untuk pengajuan izin kepada OJK tentang rencana perubahan kegiatan usaha (konversi) Bank Nagari menjadi Bank Umum Syariah. Irsyad memastikan sebagian besar dokumen yang diperlukan untuk perizinan tersebut sudah selesai, termasuk kegiatan edukasi dan memintakan surat penyataan nasabah.
Selanjutnya, dilakukan pembuatan check list secara detail dengan mempedomani peraturan OJK serta memperhatikan pengalaman dan masukan dari Bank Aceh dan Bank NTB saat pengajuan permohonan izin konversi tersebut sebelumnya. Sambil rencana ini berjalan, Bank Nagari terus memperkuat edukasi dan literasi kepada nasabah dan masyarakat melalui Unit Usaha Syariah (UUS) yang sudah ada sejak tahun 2006.
Bank Nagari juga telah didukung adanya Kantor Cabang Syariah, Kantor Cabang Pembantu Syariah, Kantor Kas Syariah, dan Layanan Syariah yang bisa diakses di seluruh wilayah Sumatera Barat.
Ia menyakini layanan produk dan jasa Bank Nagari Syariah tidak kalah dengan Bank-Bank Syariah lainnya karena bank selama ini juga telah menyediakan layanan KUR Syariah, Pembiayaan Perumahan FLPP Syariah, pembiayaan kepada ASN dan pensiunan.Layanan syariah ini juga mencakup pembiayaan kepada UMKM, gadai emas, berbagai produk tabungan dan deposito serta didukung dengan teknologi yang handal dan sama bagusnya dengan layanan konvensional.