REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyadari pentingnya sinergi dengan elemen akademisi, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menggelontorkan bantuan bagi perguruan tinggi.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, BTN mendorong kemajuan perkembangan pendidikan di Indonesia dengan menunjang kegiatan kampus dalam pengembangan laboratorium terpadu dan laboratorium digital. Langkah tersebut merupakan prinsip kolaborasi akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media (ABGCM).
"Jadi setiap kegiatan kita selalu memperhatikan unsur-unsur yang ada tersebut," ucap Haru, Senin (14/6).
BTN pun menggelontorkan bantuan peralatan laboratorium seperti fat extraction unit, viscometer, vacuum desiccator, chiller dengan resirkulasi bertekanan hingga 1,3 bar, analytical balance + PARR feature key, dan spectrophotometer kepada Undip. Adapun total bantuan CSR BTN yang diserahkan kepada Undip sebesar Rp 800 juta.
"Kami berharap bantuan ini dapat membantu laboratorium Undip untuk melakukan berbagai kegiatan penelitiannya," kata Haru.
Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Yos Johan Utama mengatakan, saat ini mahasiswa Undip sebanyak 50 ribu. Hal itu merupakan potensi yang bisa dikerjasamakan dengan BTN mulai dari sisi keuangan.
"Kerja sama yang baru saat ini kami sedang membicarakan perumahan karyawan, kemudian juga dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)," ucap Yos Johan.
Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Fathur Rokhman berharap kerja sama antara BTN dengan Unnes, serta dengan perguruan tinggi lain akan bisa meningkatkan kapasitas perguruan tinggi. "Selain itu kapasitas BTN yang semakin berkibar sebagai bank pilihan bagi kita semuanya," ucap Fathur.