REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong adanya pengalihan dana biaya testing covid-19 untuk membiayai tes PCR atau rapid test antigen wisatawan nusantara yang hendak ke Bali. Menurutnya, pengalihan biaya ini diharapkan bisa menjadi insentif atau bantuan dari pemerintah untuk membantu pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali.
"Diperlukan keringanan biaya testing untuk calon wisatawan yang ke Bali. Ini yang akan kita pertimbangkan sebagai bentuk insentif yang bisa kita berikan, yakni testing (biaya PCR atau antigen) yang dibebankan ke pemerintah," kata Sandiaga dalam keterangan, Ahad (14/6).
Sandiaga mengatakan, usulan itu diajukan karena serapan anggaran testing oleh Kementerian Kesehatan masih rendah. Menurut dia, per Juni 2021 ada sekitar Rp 6 triliun dana testing yang belum terserap.
"Baru sedikit sekali yang terserap. Jadi, saya nanti mengusulkan dan dorong ke PEN agar itu bisa dialihkan, anggaran yang tidak terserap sebagai intensif," katanya.
Politikus partai Gerindra ini mengatakan bahwa kondisi ekonomi Bali pada kuartal II tahun 2021 masih akan berkontraksi. Dia memprediksi kontraksi lebih dalam dibandingkan kuartal I 2021 lalu yang mencapai -9,8 persen.
Dia mengatakan, oleh sebab itu berbagai insentif perlu segera dikucurkan kepada masyarakat Bali. Dia melanjutkan, insentif lain berupa dana hibah pariwisata dan pinjaman lunak bagi pelaku pariwisata masih dalam proses pembahasan dengan Kemenkeu.
Seperti diketahui, surat bebas Covid-19 berbasis PCR atau antigen menjadi salah satu syarat administrasi bagi pelaku perjalanan dalam negeri di Indonesia. Sandiaga mengatakan, pengalihan biaya testing ini guna mempercepat pembukaan pariwisata Bali yang ditargetkan pada bulan Juni-Juli 2021 mendatang.