Selasa 08 Jun 2021 13:38 WIB

BLK Komunitas Harus Kolaborasi dengan Industri dan Akademisi

Kolaborasi penting guna mengantisipasi perkembangan dunia ketenagakerjaan saat ini.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres meresmikan 1.014 program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Ponpes Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (8/6).
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres meresmikan 1.014 program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Ponpes Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Selasa (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meresmikan 1.014 program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dalam rangka acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan. Kegiatan itu juga dibarengi peresmian BLK Komunitas Tahun 2020 di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Wapres juga menekankan langkah dan kebijakan pengembangan BLK Komunitas ini harus link and match (tersambung dan cocok) dengan industri yang ada. Kiai Ma'ruf mendorong pelatihan vokasi terus dikembangkan dengan menyesuaikan kebutuhan pasar kerja dan dunia industri agar semakin relevan dengan tujuan pendiriannya.

Baca Juga

Selain itu, pelatihan BLK Komunitas juga perlu mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja baru. Sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian yang berbasis tenaga kerja produktif.

Juga agar lulusan BLK Komunitas mampu beradaptasi dengan dinamika perkembangan dunia saat ini. "Dunia saat ini menuntut penguasaan IPTEK serta riset dan inovasi dalam menentukan kemajuan bangsa," kata Kiai Ma'ruf saat peresmian BLK Komunitas di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/6).

Wapres juga menilai BLK Komunitas perlu berkolaborasi dengan kalangan akademisi serta pengusaha agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Kolaborasi semacam itu penting guna mengantisipasi perkembangan dunia ketenagakerjaan saat ini. Terutama dalam menghadapi era disrupsi yang telah menghilangkan beragam profesi pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia digantikan oleh kecerdasan buatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement