REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Momentum 1 Juni yang diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila perlu menjadi momentum memperkuat persatuan bangsa, baik di bidang politik maupun ekonomi.
Penguatan ekosistem ekonomi syariah saat ini bukan saja sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, juga bagian dari gotong royong untuk mewujudkan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demikian terungkap dalam Kopdar Generasi Syariah atau Gen-Sy untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni di Masjid Cut Meuthia, Menteng, Jakarta.
Mahnan Marbawi, Perwakilan dari BPIP mengatakan, Pancasila adalah ikatan yang agung yang mempersatukan bangsa Indonesia. Termasuk di dalamnya mempersatukan aktifitas ekonomi.
“Pancasila dan ekonomi syariah memiliki tujuan yang searah, yaitu mencapai kesejahteraan dan pemerataan ekonomi umat. Ini dapat terwujud dengan adanya pengembangan ekonomi berbasis masyarakat dan berbasis komunitas,” katanya.
Sementara itu Arief Rosyid, Ketua Kepemudaan Masyarakat Ekonomi Syariah (PP MES) setuju bahwa ekonomi syariah adalah bentuk pengamalan dari Pancasila di kalangan generasi muda.
“Kita memperingati Hari Lahir Pancasila di masjid, untuk mengajak pada persatuan. Lembaga keuangan syariah selalu terbuka bagi siapapun warga bangsa yang ingin mengamalkan keadilan dalan aktifitas ekonomi,” paparnya.
Arief melanjutkan, masjid dapat menjadi pusat persatuan umat dalam membangun ekosistem ekonomi syariah. Salahsatunya dengan membangun aktifitas muamalah di lingkungan masjid sebagaimana pernah dicontohkan Rasulullah SAW.
“Kami yakin dengan potensi umat Islam di Indonesia. Terutama kalangan generasi muda sekarang ini, yang dapat mengambil momentum ke depan. Kita mulai dari masjid untuk kebangkitan ekonomi umat,” pungkas Arief.
Anes Dwi Prasetya, Sekretaris Jenderal HIKMAHHUDHI 2016-2018 menyambut undangan kopdar ini dengan antusias sebagai salah satu wujud inklusivitas antar umat beragama yang dipertemukan dalam satu titik ekonomi.
“Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman GAMES dan Rabu Hijrah yang telah sangat terbuka merangkul kami untuk turut berdiskusi tentang ekonomi syariah. Saya melihat bahwa ekonomi syariah bukan hanya terkonsepkan untuk umat Muslim saja, namun relevan untuk diterapkan bagi semua umat. Dalam ajaran Budha sendiri diajarkan tentang keseimbangan berekonomi yang merupakan salah satu nilai dasar dari ekonomi syariah,” katanya.
Hadir dalam diskusi tersebut generasi muda penggerak ekonomi syariah, yaitu Rabu Hijrah, ISYEF, FoSSEI, Islamic Insurance Society, Bank Syariah Indonesia, dan perwakilan pengusaha muda.
Kopdar ini akan dilanjutkan dengan roadshow keliling Indonesia. Diawali pada pertengahan Juni di Banda Aceh, akan berakhir pada 17 Agustus 2021 di Papua. Kopdar Gen-Sy akan mengonsolidasi potensi generasi muda di berbagai daerah untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang semakin kuat di Indonesia.