REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas dan bagian dari Holding Migas PT Pertamina (Persero), turut berkontribusi secara aktif dalam mendukung Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2021 PT Pertamina (Persero).
Direktur Utama, M. Haryo Yunianto mengatakan merupakan prioritas bagi PGN untuk menjamin kesehatan dan keselamatan pelanggan serta pekerja dengan memastikan protokol kesehatan akan selalu dilaksanakan secara ketat.
“Sebagai bagian dari Holding Migas PGN berkomitmen untuk melayani dan menjaga distribusi kebutuhan energi khususnya gas bumi untuk dapat dinikmati pelanggan tanpa rasa khawatir selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1442 H.” ujar Haryo, Rabu (5/5).
Dengan Sales Operation Region (SOR) yang terbagi menjadi 3 wilayah operasi di Sumatera, Jawa Bagian Barat dan Timur serta 18 area di seluruh Indonesia, operasi dan layanan PGN akan terus bersiaga selama 24/7. PGN menjamin pengendalian pasokan, layanan, infrastruktur dan distribusi gas bumi tetap terjaga aman.
Ditengah situasi pandemi dan kebijakan tidak mudik dari pemerintah dalam rangka pencegahan penyebaran COVID-19, PGN tetap mengantisipasi peluang lonjakan konsumsi gas bumi, khususnya untuk pelanggan jargas. Banyak pelanggan seperti ibu rumah tangga yang lebih memilih memasak di rumah ataupun memasak kue-kue dalam jumlah besar menjelang Idul Fitri. PGN melayani pelanggan rumah tangga PGN sampai saat ini telah lebih dari 490.000 SR dengan pemakaian gas rata-rata rumah tangga sebanyak 15 m³ per bulan nasional.
PGN juga tetap memperhatikan kebutuhan gas di sektor UMKM, industri, dan komersial. Pengoperasian 11 SPBG dan 4 MRU juga tetap berjalan normal. "Kami memastikan bahwa kondisi supply gas sampai saat ini aman untuk seluruh sektor pelanggan, dengan status asset dan operasional dalam kondisi aman. Untuk menjaga keseimbangam supply demand gas kami akan melaksanakan optimalisasi pengaturan pola operasi dari sekitar 12 pemasok diberbagai titik dengan mengintegrasikan infrastruktur pipa maupun non pipa," jelas Haryo.