REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk membukukan laba bersih senilai Rp 515 miliar pada kuartal satu 2021. Adapun realisasi ini turun dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 790,9 miliar.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan di tengah proses pemulihan ekonomi yang menjadi penantian seluruh pihak, perusahaan berkomitmen untuk menjalankan fungsi intermediasi dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.
“Dengan memahami tantangan yang dihadapi oleh nasabah, Kami terus mengakselerasi kemampuan dalam menjalankan fungsi intermediasi berdasarkan prinsip kehati-hatian dan menghadirkan berbagai solusi perbankan yang mendukung nasabah korporasi dan individu menjaga kesehatan keuangannya," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/4).
Per akhir Maret 2021, Bank OCBC NISP mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13 persen secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 155 triliun. Kemudian komposisi dana murah (current account saving account/CASA) Bank OCBC NISP mengalami peningkatan sebesar 45,1 persen dari sebelumnya pada akhir Desember 2020 sebesar 42,2 persen.
“Peningkatan rasio dana murah menjadi salah satu yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan bunga bersih (NII) yang naik sebesar 10 persen pada kuartal satu 2021 menjadi Rp 1,9 triliun,” ucapnya.
Bank OCBC NISP menjalankan fungsi intermediasinya dengan menyalurkan kredit sebesar Rp 114,9 triliun. Tercatat rasio non-performing loan (NPL) net sebesar 0,8 persen dan NPL bruto mendekati dua persen, berada di bawah rata-rata NPL industri perbankan.
“Perusahaan berupaya untuk berperan lebih dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun. Sebagai mitra seperjalanan dari masyarakat Indonesia selama 80 tahun, Bank OCBC NISP fokus untuk mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat, mendukung pengembangan para pelaku UMKM, dan keberlanjutan bisnis atau sustainability,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Parwati menuturkan perusahaan juga berupaya memperkuat layanan berbasis digital untuk menjawab kebutuhan nasabah mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
"Kami juga terus melanjutkan komitmen kami dalam mengambil peran yang lebih besar untuk mendorong keberlanjutan bisnis melalui pembiayaan sektor-sektor usaha yang dapat berkontribusi positif bagi ekonomi, sosial dan lingkungan,” ucapnya.