Selasa 20 Apr 2021 12:38 WIB

Produksi Nikel Vale Turun 4 Persen pada Kuartal Pertama 2021

Vale Indonesia menargetkan produksi nikel tahun ini sekitar 64 ribu ton.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, belum lama ini.
Foto: FOTO: Antara/Basri Marzuki
Sebuah dump truck mengangkut material pada pengerukan lapisan atas di pertambangan nikel PT Vale Indonesia di Soroako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, belum lama ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Realisasi produksi nikel dalam mate PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada kuartal I 2021 turun 14 persen jika dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Perusahaan yang sahamnya sebagian kini sudah dimiliki PT Aneka Tambang Tbk ini mencatatkan produksi nikel dalam mate dalam kurun waktu Januari hingga Maret mencapai 15.198 metrik ton (MT) dari posisi para periode yang sama di tahun lalu 17.614 MT. Realisasi produksi tersebut juga tidak melebihi realisasi produksi akhir tahun lalu atau kuartal IV 2020 sebesar 16.445 MT.

Baca Juga

CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia, Nico Kanter, mengatakan pada awal tahun ini kinerja operasional perusahaan masih dipengaruhi oleh pandemi Covid-19, dimana perusahaan sangat concern terhadap penanganan pandemi.

“Pada kuartal pertama 2021, perseroan berhasil mempertahankan keandalan operasionalnya setelah upaya kami menangani pandemi C19 yang semakin terarah. Kami bersyukur atas pencapaian ini,” kata Nico, Selasa (20/4).

Menurut Nico, masih lebih rendahnya realisasi produksi pada kuartal I tahun ini lantaran adanya aktivitas pemeliharaan alat-alat produksi. “Target produksi 2021 adalah sekitar 64 ribu ton. Perseroan juga merencanakan membangun kembali salah satu tanur listrik,” kata Niko.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement