REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kementerian BUMN mendorong agar BUMN di Tanah Air dapat membantu kemandirian ekonomi pesantren. Salah satunya seperti yang dilakukan Pertamina dan BPH Migas dalam program pembangunan Pertashop di pesantren Nurul Quran Desa Surusunda Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap.
''Sesuai target Pertamina untuk mendirikan 10 ribu Pertashop di Tanah Air, saya berharap agar Pertamina bisa mendirikan sedikitnya 1.000 unit Pertashop di kalangan pesantren,'' jelas Menteri BUMN Erick Thohir yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam acara peresmian Pertashop tersebut, Ahad (11/4).
Selain dihadiri Menteri BUMN, peresmian Pertashop milik pesantren Nurul Quran juga dihadiri anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan beberapa pejabat lainnya.
Erick yang baru dilantik sebagai Ketua MES beberapa pekan lalu, menyebutkan, program pendidikan Pertashop di pesantren ini sejalan dengan program unggulan MES ini. Yakni, mengemangkan potensi ekonomi umat.
Dia menyebutkan, tugas pokok pada prinsipnya ada dua, Yakni, menciptakan pemerataan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja. ''Jangan sampai yang kaya makin kaya, dan yang miskin semakin miskin,'' katanya.
Untuk itu, BUMN di Tanah Air tidak seperti tinggal di menara gading. Keberadaan BUMN harus bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. ''Salah satunya dengan program 10 ribu Pertashop yang dilaksanakan Pertamina,'' katanya.
Menurutnya, pendirian Pertashop tidak hanya merupakan bentuk upaya pemerataan ekonomi. Lebih dari itu, juga dalam hal penyediaan lapangan kerja. ''Yang lebih penting lagi, pesantren bisa menjadi lebih mandiri secara ekonomi sehingga ekonomi umat bisa semakin kuat,'' jelasnya.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, dalam kesempatan itu mengungkapkan data BPS per 2019 akhir menyebutkan jumlah pesantren di Tanah Air saat ini ada sebanyak 27.722 unit pesantren. Dari jumlah itu, jumlah santrinya mencapai 4,1 juta.
Untuk itu, dia menyebutkan, program membangun Pertashop di pesantren bisa menjadi potensi ekonomi luar biasa yang bisa dimanfaatkan untuk membangun ekonomi kerakyatan dan ekonomi keumatan. ''Terlebih dalam kondisi pandemi Covid 19 seperti sekarang ini,'' katanya.
Dia berharap, pembangunan Pertashop di pesantren ini tidak tidak hanya berhenti pada penjualan Partamax. Namun juga bisa berkembang dan terintegrasi dengan penjualan sembako, elpiji non subdisi dan komoditas lainnya.
Sedangkan Dirut Pertamina Nicke Widyawati, menyatakan Pertamina sebagai salah satu BUMN yang bertanggung jawab dalam penyediaan migas, juga memiliki tangung jawab untuk ikut menggerakkan ekonomi daerah. ''Kami akan menssuport program pendirian Pertashop di lingkungan pesantren, agar ekonomi pesantren bisa menjadi lebih mandiri,'' katanya.