Senin 05 Apr 2021 09:20 WIB

Turki Prihatin atas Penangkapan Mantan Pejabat Yordania

20 orang ditahan dengan alasan mengancam stabilitas Yordania

Red: Nur Aini
Turki pada Ahad (4/4) menyatakan keprihatinan atas penangkapan terhadap mantan kepala Pengadilan Kerajaan Yordania serta mantan pejabat lainnya karena
Turki pada Ahad (4/4) menyatakan keprihatinan atas penangkapan terhadap mantan kepala Pengadilan Kerajaan Yordania serta mantan pejabat lainnya karena

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pada Ahad (4/4) menyatakan keprihatinan atas penangkapan terhadap mantan kepala Pengadilan Kerajaan Yordania serta mantan pejabat lainnya karena "alasan keamanan."

"Kami prihatin atas peristiwa yang dimulai dengan penahanan beberapa individu di Yordania dengan alasan bahwa mereka menimbulkan ancaman bagi stabilitas negara," kata pernyataan kementerian luar negeri Turki. 

Pada Sabtu, mantan Putra Mahkota Yordania Hamzah bin Al-Hussein dan mantan kepala Pengadilan Kerajaan Yordania Bassem Ibrahim Awadallah ditahan. Mereka termasuk 20 orang yang ditahan dengan alasan mengancam stabilitas Yordania. Pangeran Hamzah bin Al-Hussein adalah putra mahkota pada 1999-2004 sebelum putra tertua Raja Abdullah II, Hussein bin Abdullah, diangkat ke posisi tersebut.

Karena Yordania adalah negara kunci untuk perdamaian di Timur Tengah, kementerian Turki mengatakan stabilitas dan perdamaian sama pentingnya dengan Turki. Turki juga menyatakan "dukungan kuat" untuk perdamaian, kemakmuran, dan kesejahteraan Raja Abdullah II, pemerintah Yordania, dan rakyatnya.

Baca juga : AS dan Negara Arab Sampaikan Dukungan pada Yordania

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/turki-prihatin-atas-penangkapan-mantan-pejabat-yordania/2197602
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement