REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Burberry telah kehilangan duta merek di China. Bahkan desain tartan yang menjadi ciri khas jenema ini dihapus dari video game populer.
Burberry menjadi jenama mewah pertama yang mendapat penolakan di Negeri Tirai Bambu ini terkait tuduhan negara-negara Barat terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan China di Xinjiang.
Burberry adalah anggota dari Better Cotton Initiative, sebuah kelompok yang mempromosikan produksi kapas berkelanjutan. Kelompok ini mengatakan pada Oktober 2020 lalu bahwa pihaknya menangguhkan persetujuannya atas kapas yang bersumber dari Xinjiang, dengan alasan masalah HAM.
Aktris China pemenang penghargaan Zhou Dongyu mengakhiri kontraknya dengan Burberry sebagai duta merek. "Burberry belum secara jelas dan terbuka menyatakan pendiriannya terhadap kapas dari Xinjiang," kata agensi Zhou, Jumat (26/3).
Desain kotak-kotak ikonik Burberry juga dihapus dari pakaian yang dikenakan oleh karakter dalam video game Tencent Holdings Ltd yang sangat populer 'Honor of Kings', menurut sebuah pos di akun resmi Weibo game tersebut. Tindakan Tencent ini mendapat pujian dari netizen China.
Burberry China tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. Kapas Burberry bersumber dari Amerika Serikat, Australia, Turki, India, dan Mesir, menurut situs webnya.