Ahad 21 Mar 2021 19:38 WIB

Anak Muda Kurang Percaya Parpol, Ini Respons Gerindra

Saatnya generasi muda terlibat dalam perubahan agar aspirasinya terwakili.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Rahayu Saraswati
Foto: Dok Istimewa
Rahayu Saraswati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mengungkap kurangnya kepercayaan anak muda terhadap partai politik atau politikus. Rahayu menilai, tingginya ketidakpercayaan anak muda terhadap parpol atau politikus menjadi tantangan bagi partai saat ini, termasuk Partai Gerindra, untuk meyakinkan pentingnya kesadaran berpolitik.

"Kita harus bergerak untuk memastikan anak muda di Indonesia tahu atau sadar tentang politik, memberi pendidikan politik, dan tentu meningkatkan minat untuk terlibat," ujar Rahayu saat menanggapi survei Indikator Politik Indonesia, Ahad (21/3).

Baca Juga

Rahayu menilai, saatnya generasi muda ikut terlibat dalam perubahan agar aspirasinya terwakili yakni masuk dalam politik. Setidaknya, kata Rahayu, suara anak muda dapat memberikan warna dalam politik saat ini.

Rahayu juga meyakini, generasi muda saat ini bukan apatis terhadap politik meski memiliki kepercayaan yang rendah kepada politik. "Karena tidak ada data real mengatakan anak muda Indonesia apatis terhadap politik, kecewa iya, tidak percaya terhadap parpol iya, tetapi mereka tidak apatis," katanya.

Rahayu mengungkapkan, ketidakpercayaan anak muda Indonesia terhadap parpol maupun politikus seringkali disebabkan dengan oknum parpol. Sebab, ia menyadari penilaian terhadap partai politik tidak terlepas dari kadernya yang melanggar hukum.

"Karena hampir semua partai pernah atau memiliki kader yang mungkin kena dengan kasus korupsi, misalnya contoh ya, jadi langsung dikaitkan ke parpol bukan dipisahkan antar kader itu dengan parpol, nah parpol langsung kena. itu akhirnya yg pengaruhi anak muda, kepercayaan mereka terhadap parpol," ujarnya.

Karena itu, ia menilai hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi parpol maupun politikus mengembalikan kepercayaan masyarakat, termasuk anak muda. "Semua catatan tadi menjadi nilai tambah kita untuk tambah evaluasi dan untuk memastikan arah apa yang kita sampaikan kepada anak muda," ujarnya.

Dalam survei Indikator Politik Indonesia, tingkat kepercayaan anak muda terhadap partai politik atau politikus tidak begitu tinggi. Direktur Eksekutif  Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, mayoritas anak muda menilai partai politik atau politikus di Indonesia tidak terlalu baik/tidak terlalu baik dalam mewakili aspirasi masyarakat (64,7 persen). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement