REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) tancap gas mengoptimalkan serap gabah utamanya di daerah sentra produksi, salah satunya Sulawesi Selatan (Sulsel) sebagai lumbung beras nasional. Usai panen dan serap gabah di Kabupaten Maros, mantan Gubernur Sulsel dua periode ini langsung lanjut panen dan serap gabah petani Kabupaten Barru.
Ia menuturkan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Komando Strategi Penggilingan (Kostraling) bersama mitra yakni Bulog, Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), TNI, Polri. Serap gabah ini pun melibatkan perbankan dalam menyediakan dana KUR.
"Yang paling penting ditekankan dalam upaya pemerintah ini adalah meningkatkan produktivitas dan mengamankan stok beras. Karena itu, panen sekaligus serap gabah di Kabupaten Barru ini merupakan bentuk komitmen bersama dengan Bulog, penggilingan, TNI, Polri dan disupport KUR perbankan untuk meminimalisir dinamika harga saat panen raya. Kita harapkan harga panen petani minimal sesuai standar HPP (Harga Pembelian Pemerintah,-red). Kementan bersama Bulog dan penggilingan sudah bikin kesepakatan kesanggupan serap gabah," demikian dikatakan SYL acara panen dan serap gabah yang dihelat lahan padi Kelompok Tani Makkatutue Desa Lawallu Kecamatam, Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, Sabtu (20/3).
SYL menegaskan penyerapan gabah petani dengan mengoptimalkan peran Kostraling yang di dalamnya terhimpun pengusaha penggilingan-penggilingan kecil dan selanjutnya diserakan ke Bulog. Kostraling adalah pioner di lapangan dan menjadi Bulog-Bulog kecil sehingga hasil panen petani benar-benar dipastikan terserap dan dibantu tingkatkan kualitasnya.
"Melalui Kostraling, Kementan mendorong Bulog untuk optimalisasi serapan, serta mendorong petani meningkatkan kualitas gabah sesuai standar yang berlaku," ucapnya.