REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat berpihak kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau produk lokal. Maka, presiden meminta ruang strategis di area publik dan berbagai pusat perdagangan milik swasta diberikan kepada UMKM dibandingkan produk impor baik di pusat perbelanjaan maupun platform perdagangan digital.
Pernyataan Presiden itu merupakan bentuk afirmasi peran negara guna memberi peluang lebih besar kepada produk lokal. Apalagi, di saat banyak pelaku UMKM produsen produk lokal mengalami penurunan penjualan karena dampak pandemi Covid-19.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merespons pernyataan presiden tersebut. Sebelumnya, Presiden menyampaikan dalam Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan di Istana Negara Jakarta perlunya ajakan untuk mencintai produk-produk Indonesia. Presiden juga sempat bilang tidak cukup cinta produk lokal, tapi juga benci produk-produk dari luar negeri.
“Presiden menyampaikan hal ini karena beliau menilai masih ada ketidakberpihakan kepada produk lokal UMKM dalam praktik di pusat perbelanjaan maupun perdagangan digital. Presiden mengajak kita membela, melindungi, dan memberdayakan UMKM agar naik kelas,” ujar Teten, Kamis (4/3).
Teten menambahkan, Presiden Jokowi memikirkan nasib produk lokal setiap kali berkunjung ke pusat perbelanjaan di Jakarta maupun kota-kota besar lainnya. Presiden sering melihat lokasi strategis dikuasai oleh merek luar yang terkenal.
“Itulah alasan Presiden selalu menyampaikan, kapan merek lokal akan naik kelas kalau di negerinya sendiri tidak diberi tempat terbaik?” lanjut Teten. Pernyataan Presiden tersebut, menurut dia bukan berarti anti impor.