REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Menurut data Kantor Statistik Nasional (ONS), yang dikeluarkan Selasa (23/2), tingkat pengangguran di Inggris naik hingga 5,1 persen. Angka tersebut merupakan level tertinggi dalam lima tahun terakhir, utamanya, sejak November lalu dari sekitar 5,0 persen.
Angka tersebut sejalan dengan ekspektasi para ekonom sebelumnya. Dalam kurun waktu pandemi Covid-19 sejak Februari tahun lalu, setidaknya ada 726 ribu pekerjaan yang hilang.
Namun, angka tersebut juga menunjukkan bahwa pada Januari lalu, ada 83 ribu lebih angkatan kerja yang sudah mendapat pekerjaan dengan gaji, dibandingkan dengan Desember 2020. Hal itu, menghasilkan peningkatan bulanan kedua berturut-turut.
"Angka pajak bulanan terbaru menunjukkan tanda-tanda awal tentatif dari pasar tenaga kerja yang stabil, dengan sedikit peningkatan dalam jumlah karyawan yang dibayar melalui penggajian selama beberapa bulan terakhir,’’ ujar Deputi ahli statistik nasional ONS untuk statistik ekonomi, Jonathan Athow, dikutip dari sharecast, Selasa (23/2).
Tetapi sambung dia, masih ada lebih dari 700 ribu orang yang belum mendapat kerja dibanding sebelum pandemi. Menurut rincian yang diterbitkan sejak awal pandemi, jumlah itu hampir tiga per lima dari penurunan karyawan usia di bawah 25 tahun.
"Survei kami menunjukkan bahwa tingkat pengangguran mengalami kenaikan tahunan terbesar sejak krisis keuangan. Namun, proporsi orang yang tidak bekerja atau mencari pekerjaan telah stabil setelah meningkat tajam pada awal pandemi,’’ tambah dia.