REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengawali 2021, PT PLN mencatat Rasio Elektrifikasi (RE) di Sumatra Utara mencapai 99,99 persen. Capaian ini juga diikuti oleh peningkatan Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Sumut mencapai 98,66 persen.
Sebelumnya, RE di wilayah Sumatra Utara pada 2016 sebesar 93,70 persen dan mengalami peningkatan yang signifikan hingga akhir 2020. Sementara untuk RDB di wilayah Sumatra Utara pada 2017 sebesar 95,89 persen dan hingga awal Januari 2021 terjadi peningkatan sebesar 2,77 persen.
Terbaru, sembilan dusun di Kabupaten Tapanuli Utara telah teraliri listrik, salah satunya Dusun Torhonas, Desa Pardamean Nauli, Kecamatan Adian Koting, Tapanuli Utara. "Kini aktivitas masyarakat dapat lebih mudah dan nyaman, terutama dalam kegiatan belajar dan beribadah serta roda perekonomian dapat meningkat," kata General Manager PLN UIW Sumatra Utara, M Irwansyah Putra.
Sembilan dusun yang kini dapat menikmati listrik meliputi Limus, Lobu Haminjon, Lobu Jambang, Siantar Naipospos, Batu Lamak, Torhonas, Bagot, Huta Silalahi, dan Dusun Sitandiang.
Pada 2020, tepat pada peringatan HUT ke-75 RI tanggal 17 Agustus, PLN juga telah meresmikan listrik pedesaan di Desa Fanedanu, Sisiwa Ewali, Lolozukhu, Kecamatan Ulu Idanotae, Desa Na'ai dan Hilisaoto di Kecamatan Siduaori, Desa Sinar Susua, Kecamatan Somambawa dan Desa Hiliorahua Tasua, Kecamatan Susua, Kabupaten Nias.
PLN terus menjalankan amanat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia. "Salah satunya penyambungan listrik di daerah yang sulit terakses melalui program Listrik Pedesaan (Lisa)," kata Irwansyah.