Selasa 16 Feb 2021 01:47 WIB

Thailand Laporkan Kasus Pertama Covid Varian Afrika

Sebagian besar kasus baru Thailand muncul dua bulan terakhir.

Penumpang bus mengenakan masker melindungi dari virus corona di Bangkok, Thailand, Senin (15/2). Thailand menemukan kasus pertama dari varian Covid-19 yang sangat mudah menular, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.
Foto: EPA-EFE/NARONG SANGNAK ? collapse
Penumpang bus mengenakan masker melindungi dari virus corona di Bangkok, Thailand, Senin (15/2). Thailand menemukan kasus pertama dari varian Covid-19 yang sangat mudah menular, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand melaporkan sebanyak 143 kasus Covid-19 baru pada Senin (15/2). Selain itu di tengah karantina Thailand menemukan kasus pertama dari varian Covid-19 yang sangat mudah menular, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, sebagaimana dilaporkan oleh satuan tugas virus corona.

Dua kematian baru akibat virus tersebut juga ditemukan, menjadikan total kematian sebanyak 82 kasus. Total jumlah keseluruhan kasus infeksi sebanyak 24.714 di Thailand, dengan sebagian besar kasus ditemukan dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga

Varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu pertama kali ditemukan pada seorang pria asal Thailand yang telah bepergian dari Tanzania. Ia tengah menjalankan karantina wajib bagi semua pendatang dari luar negeri, kata satuan tugas pada sebuah pengarahan.

Afrika Selatan telah menunda rencana untuk mulai distribusi vaksin virus corona buatan AstraZeneca, yang akan digunakan oleh Thailand untuk program imunisasi massalnya, usai data menunjukkan vaksin itu memberikan perlindungan yang minimum terhadap infeksi di tingkat ringan hingga sedang.

Para ilmuwan Afrika Selatan mengatakan tak ada bukti yang jelas terkait apakah varian yang baru tersebut terhubung dengan penyakit yang lebih parah atau akibat yang lebih buruk. Namun ilmuwan mengatakan bahwa varian itu lebih cepat menular.

Sebuah panel Organisasi Kesehatan Dunia pekan lalu mengatakan bagaimanapun juga vaksin AstraZeneca harus disebarkan lebih luas lagi. Termasuk di negara-negara di mana varian Afrika Selatan itu mungkin mengurangi kemanjurannya, dikutip dari Reuters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement