REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik dibuka di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (1/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,52 persen ke level 5.773,39. Pada perdagangan sebelumnya, IHSG juga ditutup dengan koreksi 1,96 persen.
Pelemahan IHSG ini sejalan dengan pergerakan bursa global yang cenderung menurun. Pada perdagangan semalam, DJI dan Nasdaq ditutup melemah dua persen, sedangkan S&P 500 ditutup turun 1,93 persen.
Demikian halnya di bursa saham Eropa. Indeks FTSE 100 London ditutup melemah 1,82 persen dan indeks Xetra Dax Frankfrut ditutup koreksi 1,71 persen. Sementara, indeks saham di Asia pagi ini di buka beragam (mixed) dengan kecenderungan melemah.
Phillip Sekuritas Indonesia melihat, hari ini investor akan menantikan serangkaian data Manufacturing PMI yang akan menawarkan petunjuk lebih lanjut mengenai laju pemulihan ekonomi di negara yang sedang berkembang.
"Dara Manufacturing PMI dari China, Korea Selatan, Indonesia, Thailand, dan Filipina dijadwalkan rilis pada hari ini. Secara rata-rata, data Manufacturing PMI di negara-negara tersebut sudah mencatatkan perbaikan selama 8 bulan beruntun," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (1/2).
Investor juga akan mencerna data inflasi di negara berkembang karena tanda perlambatan laju inflasi akan menaikkan imbal hasil riil (real yield) di tengah situasi suku bunga yang rendah. Indonesia akan melaporkan data inflasi pada hari ini, diikuti Korea Selatan. Filipina, Thailand, dan Taiwan juga akan melaporkan data inflasi mereka pada pekan ini.
Konsensus pasar mengharapkan laju inflasi yang stabil. Menurut Phillip Sekuritas Indonesia, IHSG pun berpootensi melemah pada hari ini. Dampak dari peningkatan kasus Covid-19 diberbagai wilayah dunia, menekan pergerakan pasar saham.