REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, dalam masa bertahan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat pandemi Covid-19 sangat rumit. Dia menuturkan jumlah kunjungan wisatawan sangat terpengaruh saat pandemi Covid-19.
“Kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara sangat bergantung pada kebijakan dalam menangani Covid-19 dari sisi kesehatan,” kata Sandiaga dalam diskusi virtual bersama Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE), Ahad (31/1) malam.
Sandiaga menuturkan, pemerintah masih menghitung penerimaan devisa negara yang diproyeksikan antar empat hingga tujuh miliar dolar AS pada 2020. Jika pendapatan devisa negara pada tahun ini dapat dipertahankan pada angka 70 hingga 80 persen, Sandiaga mengatakan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak akan turun lebih parah lagi dibandingkan 2020.
Dia menegaskan, Kemenparekraf akan maksimal dalam mendukung program penggunaan masker dan protokol kesehatan. Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf juga mendukung program vaksinasi nasional.
“Malah kita minta beberapa daerah pariwisata dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di garda depan diberikan prioritas dari sisi vaksinasi,” tutur Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, Kemenparekraf rela anggaran 2021 sebesar Rp 324 miliar dipotong. Selama anggaran tersebut dialokasikan untuk program vaksinasi dan penanganan Covid-19 bagi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.