REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupaya memperkuat kapasitas Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam pemulihan ekonomi regional di masa pandemi. Harapannya, BPD sebagai mitra pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya finansial yang dimiliki untuk menjadi motor ekonomi regional serta mengerek kesejahteraan masyarakat.
Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan komitmen tersebut merupakan bagian dari visi perseroan untuk menjadi mitra finansial utama terpilih dengan berbagai produk keuangan andal dan simpel. "Dalam situasi pembatasan kegiatan masyarakat akibat pandemi Covid-19, Bank Mandiri ingin memastikan agar BPD dapat terus menggeliat dalam kinerja intermediasi perbankan, meski dibayangi ketidakpastian ekonomi global dan domestik," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28/1).
Sejauh ini, tambahnya, Bank Mandiri telah memberikan dukungan kepada hampir seluruh BPD di Indonesia dalam bentuk antara lain fasilitas treasury line serta fasilitas lain untuk menjaga kecukupan likuiditas.
"Fasilitas lainnya yang kami telah berikan untuk BPD, termasuk jasa wali amanat, untuk membantu mitra BPD dalam penerbitan obligasi dan MTN. Alhasil, dalam 5 tahun terakhir, kami telah memfasilitasi penerbitan obligasi dan MTN oleh mitra BPD hingga sebesar Rp 11,6 triliun," ucap Panji.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga telah mengintegrasikan produk alat pembayaran non tunai dengan sejumlah BPD untuk melayani nasabah, seperti kartu prabayar co-branding. Selain pemaparan outlook perbankan Indonesia 2021 dan presentasi solusi finansial, agenda utama lainnya dalam kegiatan kali ini adalah peningkatan sinergi antara Bank Mandiri dengan 25 BPD dan empat bank regional yang ditandai dengan seremonial penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait kerjasama layanan perbankan beberapa bidang seperti transaction banking, kustodian, trustee, dan kredit.