REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) atau Telkom Ririek Adriansyah mengatakan pengembangan sistem satu data yang dilakukan Telkom bersama sejumlah instansi lain dalam program vaksinasi memiliki sejumlah keunggulan. Ririek menilai sistem satu data vaksinasi mampu meringankan beban pemerintah dalam proses penyebaran informasi, registrasi, monitoring selama pengiriman vaksin sampai ke lokasi.
"Itu yang kita bantu, termasuk juga kita ketika registrasi dan pascavaksinasi," ujar Ririek dalam Webinar Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 bertajuk "Akselerasi Pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Selasa (26/1).
Ririek menyebut pengumpulan data masyarakat ini juga bagian dalam upaya pemerintah menyiapkan sistem satu data nasional. Ririek mengatakan proses pendataan pada satu data vaksinasi berjalan secara bertahap dengan prioritas para tenaga kesehatan dan pejabat publik terlebih dahulu hingga kemudian dilakukan juga terhadap masyarakat.
"Diharapkan nantinya kita punya satu data yang akurat yang bisa digunakan semua pihak tetapi mengacu pada aturan privasi," ucap Ririek.
Sebelumnya, Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 membutuhkan infrastruktur sistem informasi atau data yang optimal dan terintegrasi agar vaksinasi terlaksana dengan baik dan tepat sasaran.