REPUBLIKA.CO.ID, oleh CITRA LISTYA RINI
Listrik adalah sumber kehidupan manusia di muka bumi. Kelistrikan juga berperan mendorong dan menggerakkan perekonomian suatu negara. Tanggung jawab kelistrikan di Indonesia diserahkan pemerintah ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
PLN yang merupakan perusahaan milik negara mendapat penugasan menerangi kehidupan masyarakat Indonesia. Konteks menerangi kehidupan pun beragam, mulai dari kehidupan sehari-hari di rumah sampai urusan mengisi perut.
Tanpa listrik, boleh dibilang sulit menghadirkan industri. Sejatinya, kemunculan industri akan melahirkan lapangan kerja. Adanya lapangan kerja diharapkan mampu meningkatkan daya saing perekonomian.
Kalau listrik tidak ada, industri juga tidak tumbuh, lapangan kerja tidak tercipta, dan otomatis masyarakat tidak memiliki penghasilan. Singkat kata, berbisnis mustahil tanpa ada listrik, apalagi pada era modern seperti saat ini.
"Peran listrik sangatlah vital. Kegiatan produksi, pengecekan, dan pemasaran produk tidak mungkin tanpa listrik," kata Chitra Juniasyahri, salah satu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kepada Republika.
Pemilik usaha Brownies Renyah itu mengatakan, listrik harus stabil agar tidak mengganggu kegiatan produksi. Chitra mengaku beberapa kali pernah terganggu kegiatan produksinya karena listrik yang tiba-tiba padam. Ia pun terpaksa menghentikan kegiatan produksinya.
"Jujur kadang kesal kalau listrik tiba-tiba mati, PLN harus menjaga kestabilan listrik. Kalau sumber daya listrik bagus, otomatis kegiatan UMKM seperti saya juga terbantu," ujar Chitra.
Di balik keluh kesahnya, Chitra mengatakan, listrik PLN telah membantu bisnisnya berkembang pesat. Perempuan yang sempat menetap di New York, Amerika Serikat itu menjelaskan, pemasaran produk secara online sangat terbantu karena jaringan internet dan listrik.
Bisnis yang dibangun Chitra di rumah pun berkembang luas. Bahkan, ia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain di sekitarnya. Kini, sistem penjualan browniesnya juga dilakukan secara online dan offline.
Di tengah pandemi Covid-19, Chitra bersyukur kegiatan bisnisnya masih berjalan. Ia juga merasakan manfaat layanan diskon listrik dari PLN bagi pelanggan UMKM dan industri kecil menengah (IKM) yang membutuhkan listrik untuk menjunjang kegiatan bisnisnya.
Berlian, salah satu pengusaha meubel di Jakarta, juga terbantu diskon listrik PLN. Ia memanfaatkan diskon Super Merdeka untuk meringankan dirinya dalam memenuhi kebutuhan tambahan daya listrik.
"Di tengah pandemi, penjualan kami cukup meningkat, sehingga membutuhkan daya listrik tambahan. Adanya diskon ini tentu sangat membantu dan memudahkan kami," ujar Berlian.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Muhammad Ikhsan Ingratubun mengakui PLN berperan penting dalam keberlangsungan sektor UMKM di Indonesia. Tanpa listrik yang dipasok PLN, Ikhsan mengatakan, usaha para pelaku UMKM tidak berjalan.
"Tidak mungkin menjalankan usaha tanpa listrik. Kegiatan UMKM berjalan karena adanya jaringan listrik dan internet," kata Ikhsan kepada Republika.
Ikhsan juga mengatakan, program listrik gratis dan diskon listrik PLN sangat membantu keberlangsungan UMKM selama pandemi Covid-19. Ia menyebutkan, rata-rata UMKM di Indonesia termasuk pelanggan listrik golongan 450 volt ampere (VA) dan 900 VA, sedangkan golongan listrik 1.300 VA banyak diakses pelaku usaha kecil.
PLN memahami kesulitan pelaku UMKM dan IKM Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Hal ini karena sepatutnya kelistrikan bisa menjadi penggerak perekonomian, dengan catatan terpenuhinya tiga syarat utama.
Pertama, harus cukup suplai listriknya. Kedua, listrik itu stabil atau tidak gampang padam. Ketiga, listrik bersifat ekonomis atau harganya tidak terlalu mahal.
Karut-marut roda perekonomian selama pandemi Covid-19 menjadi alasan PLN menghadirkan program diskon tambah daya Super Merdeka bagi pelaku UMKM dan IKM. PLN memahami tagihan listrik menjadi salah satu faktor penunjang keberlangsungan bisnis UMKM dan IKM.
"Melalui program Super Merdeka, PLN ingin memberikan keringanan biaya tambah daya yang super ekonomis demi membantu meningkatkan produktivitas UMKM dan IKM di tengah pandemi," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril.
Upaya PLN membantu UMKM juga sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick meminta perusahaan pelat merah berpihak kepada UMKM di Tanah Air.
Langkah diskon dan gratis listrik PLN juga termasuk dalam skema jaring pengaman sosial untuk membantu masyarakat menengah ke bawah dalam menghadapi dampak ekonomi dari Covid-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sejumlah keringanan beban ekonomi, termasuk penggratisan biaya listrik dan diskon untuk kelompok tertentu.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi mencatat, hingga 27 Desember 2020, lebih dari 63 ribu pelaku UMKM dan IKM memanfaatkan program Super Merdeka. "Pelanggan menyambut positif dan bisa merasakan langsung manfaat dari penambahan daya ini," kata Agung.
Lewat program Super Merdeka ini, PLN memberikan keringanan bagi pelanggan golongan tarif bisnis dan industri tegangan rendah mulai dari daya 450 VA sampai dengan daya 13.200 VA dengan pilihan daya akhir sampai dengan daya 16.500 VA.
Agung mengatakan, PLN terus berupaya berkontribusi dalam pembinaan UMKM di Tanah Air. Ia menyebutkan, program CSR dengan total anggaran yang keluar sekitar Rp 30,7 miliar pada 2020 lalu telah membina 6.475 UMKM.