REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Malaysia akan mengeluarkan langkah-langkah stimulus tambahan senilai 15 miliar ringgit atau senilai 3,71 miliar dolar AS atau sekitar Rp 51,94 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS). Adapun langkah ini untuk mendorong pemulihan ekonomi selama masa pandemi.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pekan lalu pihaknya mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan penguncian di ibu kota dan lima negara bagian. Hal ini untuk membantu mengekang penyebaran wabah, yang telah memburuk dalam beberapa hari terakhir ini.
Menurutnya pembatasan ketat di bawah perintah kontrol pergerakan (MCO) mulai berlaku dan diharapkan tidak berdampak terhadap ekonomi dibandingkan dengan penguncian terakhir pada Maret. Hal ini mengingat lebih banyak kegiatan ekonomi yang diizinkan untuk dilanjutkan.
"Dengan demikian, dampak MCO saat ini terhadap perekonomian diharapkan dapat dikelola," kata Muhyiddin seperti dilansir dari laman Reuters, Selasa (19/1).
Muhyiddin menyebut mobilitas publik dan bisnis hampir terhenti selama enam minggu antara Maret dan April setelah pemerintah memberlakukan pembatasan virus korona yang ketat. Hal ini menyebabkan ekonomi Malaysia berkontraksi pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade pada kuartal kedua.