REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (18/1) pagi bergerak melemah di tengah variasi pergerakan mata uang kawasan Asia. Pada pukul 10.05 WIB, rupiah melemah 45 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp 14.065 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.020 per dolar AS.
"Awal pekan ini, kemungkinan masih akan berada di atas Rp14.000 per dolar," kata analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin (18/1).
Menurut Rully, pergerakan rupiah akan banyak dipengaruhi faktor dari global, terutama kenaikan dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya. "Kalau saya melihat ada kecenderungan pasar kembali memburu karena beberapa hal negatif, terutama seputar vaksinasi global yang lambat dan kebijakan lockdown yang berdampak kepada ekonomi," ujarnya.
Selain itu, lanjut Rully, pasar juga melihat perkembangan dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada pekan ini. "Kami perkirakan suku bunga acuan BI tetap masih akan flat di 3,75 persen," katanya.
Rully memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.020 per dolar AS hingga Rp 14.093 per dolar AS. Pada Jumat (15/1) lalu, rupiah ditutup menguat 39 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp 14.020 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.059 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (18/1) menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 14.080 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.068 per dolar AS.