Rabu 13 Jan 2021 10:15 WIB

Selain Jokowi, Menkes Budi Gunadi Ikut Divaksin Perdana

Budi Gunadi Sadikin mengacungi jempolnya saat divaksinasi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat menerima suntikan vaksin di Istana Negara, Rabu (13/1).
Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Negara
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat menerima suntikan vaksin di Istana Negara, Rabu (13/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima vaksin Covid-19 untuk pertama kalinya di Indonesia pada Rabu (13/1) pagi ini. Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Broto Asmoro, selain Presiden Jokowi, vaksinasi perdana ini juga akan diberikan kepada beberapa perwakilan lapisan masyarakat lainnya, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Kali ini akan ada peserta vaksinasi perdana selain Presiden Jokowi. Yaitu Menkes, yang sudah hadir pada pagi hari ini,” kata Reisa di Istana Kepresidenan Jakarta.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun berpesan agar masyarakat tak takut mengikuti program vaksinasi ini. Vaksin merupakan alat yang dapat dipakai untuk melindungi tubuh dari penularan Covid-19. Selain itu, vaksin ini juga dapat memberikan perlindungan kepada keluarga dan kerabat, serta lingkungan sekitar.

“Vaksin ini diberikan untuk mencapai herd immunity,” kata Menkes Budi.

Ia menyampaikan, untuk mencapai herd immunity, sebanyak 70 persen umat manusia di dunia harus mendapatkan vaksinasi. Karena itu, partisipasi seluruh masyarakat Indonesia akan sangat menentukan keberhasilan program ini.

“Semoga seluruh rakyat Indonesia bisa memulai program vaksinasi ini, untuk mendukung program vaksinasi ini, untuk membangun Indonesia dan dunia yang lebih sehat dan bebas dari pandemi,” ujar dia.

Menkes tengah diperiksa kesehatan dan tensi darah sebelum divaksin. Sebelumnya, influencer Raffi Ahmad telah lebih dulu divaksinasi.

Seperti diketahui, vaksinasi perdana ini akan dilakukan menggunakan vaksin asal Cina yakni Sinovac. BPOM sendiri telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) terhadap vaksin Sinovac. Selain itu, vaksin ini juga telah mendapatkan fatwa halal dari MUI.

BACA JUGA: Cek Fakta: Ratusan Santri Pingsan Setelah Divaksin Covid-19?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement