Selasa 22 Dec 2020 02:14 WIB

Dorong Perumahan Murah, BTN Dapat Pinjaman 100 Juta Euro

BTN ingin berkontribusi pada pembiayaan properti ramah lingkungan yang terjangkau

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Foto udara perumahan KPR-BTN, (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO
Foto udara perumahan KPR-BTN, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya mendorong hadirnya perumahan murah. Salah satunya perseroan bekerja sama dengan lembaga pembiayaan asal Perancis Agence Française de Développement (AFD), dan mendapat kucuran dana pembiayaan senilai 100 juta euri.

Direktur Finance, Planning and Treasury BTN, Nixon L.P. Napitupulu mengatakan BTN dan AFD telah berdiskusi mengenai struktur pinjaman, proyek properti yang akan dibiayai melalui funding dari AFD, dan potensi pembiayaan senilai 100 juta euro. “Pembiayaan dari AFD akan digunakan oleh BTN untuk membiayai proyek perumahan dengan konsep green financing di Indonesia namun dengan harga yang masih terjangkau bagi kalangan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah),” ujarnya kepada wartawan, Senin (21/12).

Menurutnya kedua institusi akan mempelajari penggunaan konsep perumahan smart city untuk memberikan nilai tambah pada kawasan yang berpotensi dikembangkan. “BTN sedang melakukan penjajakan untuk memperoleh pembiayaan jangka panjang bidang properti khususnya green financing. Aktivitas ini merupakan inisiatif strategis BTN dalam rangka mendukung visi sebagai Best Mortgage Bank  di wilayah Asia Tenggara 2025 yang rencana realisasinya diharapkan dapat dilakukan pada 2021,” ucapnya.

Nixon menyebut perseroan ingin berkontribusi pada pembiayaan properti ramah lingkungan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini juga diharapkan dapat mengurangi backlog perumahan di Indonesia.

“BTN juga ingin mendukung upaya pemerintah khususnya kebijakan energi nasional, pemerintah menetapkan untuk mengurangi intensitas energi sebesar satu persen per tahun hingga 2025 dan mencapai penghematan energi final sebesar 17 persen pada 2025,” ucapnya.

Green Financing di Indonesia didefinisikan sebagai dukungan menyeluruh dari industri jasa keuangan untuk pertumbuhan berkelanjutan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

“BTN berharap dapat mengkonkretkan MoU tersebut menjadi sebuah perjanjian kerja sama dengan perkiraan penandatangan perjanjian pada 2021,” ucapnya.

Sementara AFD Country Director, Emmanuel Baudran, menambahkan penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal dari kolaborasi AFD dan BTN untuk membiayai kebutuhan perumahan murah dan rendah emisi di Indonesia.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman ini juga sejalan dengan deklarasi yang dibuat pada Finance in Common Summit yang diadakan beberapa minggu lalu di Paris, sebanyak 450 bank pembangunan berkomitmen untuk melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG) dan memerangi perubahan iklim,” ucapnya.

Menurutnya tindakan ini sepenuhnya sejalan dengan strategi AFD, yaitu 100 persen sejalan dengan Paris Agreement, dan menggambarkan kemampuannya untuk bekerja sama dengan bank publik untuk mencapai tujuan ini. Secara keseluruhan, kerja sama yang dilakukan di antaranya akan berupa pembangunan perumahan di kota-kota di Indonesia, pengembangan pembiayaan konstruksi hijau bersama dengan kebijakan dan model keuangan berkelanjutan, penentuan wilayah potensial untuk kerja sama dan bantuan teknis dalam rangka mendukung kegiatan BTN.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement