Kamis 10 Dec 2020 13:18 WIB

Sekjen PBB Mendorong Setiap Orang Divaksinasi

PBB ingin negara sulit seperti Afrika tetap memperoleh vaksin.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Antonio Guterres
Foto: AP/K.M. Chaudary
Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan akan melakukan vaksinasi Covid-19 secara terbuka. Menurutnya hal itu merupakan kewajiban moral terhadap seluruh masyarakat.

“Tentu saja, saya bermaksud menerima vaksin ketika tersedia untuk saya dalam situasi apa pun yang dapat dibenarkan untuk itu. Dan tentu saja saya tidak ragu melakukannya di depan umum,” kata Guterres dalan sebuah konferensi pers pada Rabu (9/12), dikutip kantor berita Xinhua.

Baca Juga

Dia mendorong setiap orang untuk divaksinasi. Sebab hal itu tidak hanya penting bagi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar. “Masing-masing dari kita yang divaksinasi memberikan layanan kepada seluruh masyarakat karena kita tidak lagi menyebarkan, tidak ada risiko penyebaran penyakit. Jadi vaksinasi bagi saya adalah kewajiban moral dalam hubungannya dengan kita semua,” ujar Guterres.

Dia pun mengulangi seruan agar vaksin menjadi barang publik global yang tersedia di mana pun, khususnya Afrika. “Sebagian besar negara Afrika kekurangan pembiayaan untuk menanggapi krisis secara memadai, sebagian karena penurunan permintaan dan harga ekspor komoditas mereka,” ucapnya.

Menurut Guterres, jika Afrika tidak didukung dengan memadai, dunia tidak akan mampu memerangi pandemi secara efektif. Dia berpendapat, satu-satunya cara memastikan negara-negara memperoleh vaksin adalah dengan memastikan inisiatif Covax dibiayai dan menghimpun dana 4,2 miliar dolar AS yang dibutuhkannya dalam dua bulan ke depan.

Covax adalah inisiatif global yang bertujuan bekerja sama dengan produsen vaksin guna memberikan akses adil kepada negara-negara di seluruh dunia atas vaksin aman dan efektif. Menurut Guterres ada upaya besar oleh beberapa negara untuk memastikan vaksin bagi populasinya sendiri.

“Tapi Covax bekerja keras. Ada beberapa vaksin yang disiapkan Covax dan sangat mungkin diberikan jika pembiayaannya terjamin,” kata Guterres.

Beberapa negara seperti Inggris, Kanada, dan Bahrain telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer-BioNTech. Kedua perusahaan farmasi itu menyatakan uji klinis fase terakhir menunjukkan vaksin yang mereka kembangkan memiliki keefektifan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement