Rabu 09 Dec 2020 07:47 WIB

Pandemi, Konsumen Buru Rumah Seharga Rp 300 Juta-Rp 750 Juta

Tren pencarian properti melaui situs online terus meningkat meskipun situasi pandemi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Perumahan (ilustrasi).
Foto: dok. Republika
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Rumah tapak paling banyak diburu oleh masyarakat, terutama bagi pencari hunian pertama. Setidaknya besarnya pencari hunian kisaran 25 persen dari total pencarian hunian.

Berdasarkan riset Rumah.com sebagai portal properti di Indonesia pencarian terbesar di Rumah.com berasal dari kisaran harga Rp 300 juta hingga Rp 750 juta. Menurut Country Manager Rumah.com Marine Novita jika digabungkan, besarnya jumlah pencari hunian di kisaran harga di bawah Rp 1,5 miliar mencapai 61 persen dari total pencari rumah.

Baca Juga

“Saat ini lebih banyak berasal dari kalangan menengah dan menengah atas, yang tidak mempermasalahkan jarak antara rumah dengan pusat kota atau pusat bisnis,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Selasa (8/12).

Menurutnya tren pencarian properti di platform Rumah.com terus meningkat meskipun situasi pandemi, khususnya di kawasan satelit yang ada di Jabodetabek. Pencarian properti di Jawa Barat pada kuartal ketiga 2020 mengalami kenaikan sebesar 88,8 persen pada kuartal ketiga tahun ini dibandingkan kuartal sebelumnya. 

“Secara tahunan, pencarian properti di Jawa Barat naik sebesar 239 persen,” ucapnya.

Marine menyebut di Jawa Barat, kota yang paling banyak dicari adalah Bekasi, yang mengalami peningkatan pencarian sebesar 115 persen (quarter on quarter) dan sebesar 265 persen (year on year). Selain Bekasi, kota lainnya yang banyak dicari adalah Bogor, mengalami peningkatan sebesar 94,3 persen (quarter on quarter) dan sebesar 275 persen (year on year).

Sedangkan pencarian properti di Banten mengalami kenaikan sebesar 54,1 persen secara kuartalan dan 171 persen secara tahunan. Adapun kota yang paling diminati di provinsi Banten adalah Tangerang dengan peningkatan sebesar 64 persen (quarter on quarter) dan sebesar 174 persen (year on year). 

“DKI Jakarta juga mengalami peningkatan, meskipun tak sebesar Jawa Barat ataupun Banten. Kenaikan pencarian properti di wilayah Ibu Kota meningkat sebesar 59 persen (quarter on quarter) dan sebesar 143 persen (year on year),” ucapnya.

Menurut Marine terjadinya kenaikan pencarian properti secara drastis di Bogor, Bekasi, dan Tangerang disebabkan adanya pemerataan pembangunan infrastruktur konektivitas, sehingga area-area dengan harga properti yang lebih rendah menjadi terhubung dengan wilayah lainnya dan lebih mudah diakses.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement