REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengadaan beras Perum Bulog hingga Jumat (4/12) mencapai 1,23 juta ton atau 88,3 persen dari total target tahun 2020 sebanyak 1,4 juta ton. Bulog menyatakan, capaian pengadaan beras tahun ini diperkirakan akan mencapai target.
Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal, mengatakan, masih berlangsungnya kegiatan panen padi membantu Bulog dalam memperlancar penyerapan beras. "Menurut proyeksi kita, (target penyerapan) bisa terpenuhi. Kalau pun tidak mencapai, setidaknya mendetaki 1,4 juta ton," kata Awaluddin kepada Republika.co.id, Jumat (4/12).
Awaluddin mengatakan, beberapa wilayah yang masih terdapat panen yakni seperti di Sulawesi Selatan dan Lampung. Namun, frekuensi panen relatif tidak sebesar musim panen raya. Ia menekankan, pengadaan beras terus dilakukan sesuai dengan arahan pemerintah untuk menjaga stok beras di kisaran 1 - 1,5 juta ton.
Saat ini, kata Awaluddin, stok yang dimiliki Bulog sebanyak 1,1 juta ton. Pihaknya memastikan, kebutuhan beras jelang Natal dan Tahun Baru dalam kondisi aman. Bulog, kata dia, secara rutin juga melakukan mobilisasi beras antar daerah agar gudang-gudang jaringan Bulog tetap menyiapkan stok beras.
Capaian pengadaan beras sejalan dengan volume beras yang disalurkan Bulog dalam beberapa kegiatan. Saat ini, data terakhir Bulog mencatat, total penyaluran beras Bulog mencapai 926 ribu ton atau 77,2 persen dari target 2020 sebesar 1,2 juta ton.
Menurutnya, tingkat permintaan beras hingga akhir tahun kemungkinan ini relatif stabil. Hal itu salah satunya terlihat dari indikator harga yang juga stabil dalam beberapa bulan terakhir. "Situasi saat ini menunjukkan kondisi yang cukup stabil," ujarnya.