REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menerima investasi pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 3,5 triliun, Senin (30/11). Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo memastikan sudah menentukan penggunaan dana tersebut.
"KAI berkomitmen menggunakan dana investasi untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian dengan menerapkan good corporate governance," kata Didiek dalam pernyataan tertulisnya, Senin (30/11) malam.
Didiek memastikan, dana tersebut nantiya akan dipergunakan sebagai pemenuhan arus kas operasional. Dengan begitu pada akhirnya dapat menjaga keberlangsungan perusahan dan memaksimalkan layanan penumpang.
Dia mengharapkan pandemi Covid-19 segera berlalu dan perekonomian Indonesia dapat pulih seperti sedia kala. Didiek juga berharap sektor perkeretaapian dapat kembali beroperasi normal seperti kondisi yang sebelumnya.
"Dengan demikian diharapkan dapat berdampak positif terhadap kinerja operasional dan keuangan KAI," tutur Didiek.
Sementara itu, Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Edwin Syahruzad mengatakan dalam proses penyaluran dana tersebut sudah melakukan kajian secara mendalam dan komprehensif. Khususnya kajian terhadap kondisi keuangan KAI.
"Kajian pemberian investasi ini dilakukan tidak hanya dari aspek finansial tapi juga aspek hukum dan kelayakan ekonomi dengan melibatkan lembaga independen," jelas Edwin.
Edwin memastikan, SMI bersama Kementerian Keuangan telah melakukan kajian atas faktor-faktor risiko serta upaya mitigasi atas risiko tersebut. Edwin mengharapkan dengan adanya Investasi pemerintah tersebut maka kinerja KAI akan kembali pulih.