REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Mata uang Israel, shekel, tercatat level terkuatnya dalam lebih dari 12 tahun. Hal ini menggarisbawahi ketahanan ekonomi negara pada saat selera risiko global meningkat.
Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Kamis (26/11) mata uang mengalami kenaikan 0,2 persen pada Rabu (25/11) menjadi 3,3257 per dolar AS. Bahkan tertinggi sejak Juli 2008 mengalami kenaikan 3,8 persen terhadap dolar AS tahun ini.
Surplus neraca berjalan Israel dan investasi asing yang stabil sektor teknologi negara, dikombinasikan dengan pasar saham yang meningkat dan pergeseran luas menuju aset pasar berkembang. Hal ini menjadi pendorong utama penguatan shekel.
“Keuntungan shekel telah menentang peringatan dari bank sentral Israel bahwa itu mendekati level yang dapat mendorong intervensi di pasar,” ujar Kepala Strategi untuk Mizrahi Tefahot Bank Ltd di Ramat Gan, Israel Modi Shafrir.
Ke depan Bank of Israel telah mengindikasikan hanya memoderasi tekanan apresiasi jangka panjang.