REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta Menteri BUMN agar bank syariah haris merger anak-anak usaha milik BUMN kelak juga tidak hanya berfokus pada pembiayaan korporasi besar. Bank tersebut diharapkan juga memerhatikan segmen mikro.
Hal tersebut disampaikan Kiai Ma'ruf saat menerima Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi, kemarin
Wapres mengatakan, meski tujuan penggabungan tiga bank syariah BUMN memang untuk bisnis korporasi dana besar, tapi tidak melupakan pembiayaan mikro syariah. "Bahkan Pak Wapres meminta supaya bank wakaf mikro juga dibesarkan, apakah lewat bank hasil merger itu atau bank syariah syariah lain," ujar Masduki.
Masduki mengatakan, dalam arahannya, Wapres menyampaikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir agar mengembangkan bank wakaf mikro. Sebab, bank wakaf mikro ini kata Ma'ruf, banyak dibutuhkan oleh masyarakat menengah ke bawah.
Namun, jumlah bank wakaf mikro ini baru ada sekitar 51 titik, yang kebanyakan ada di pesantren. Dalam beberapa kesempatan Wapres juga selalu mendorong bank wakaf mikro sebagai lembaga keuangan mikro syariah bisa berkembang lebih besar. Terutama dalam model bisnis dan struktur bank wakaf mikro agar lebih jelas lagi di masa mendatang.
"Bagaimana agar tahun depan, model bisnis dan pertanggungjawabannya sudah lebih jelas," ujar Masduki.
Masduki melanjutkan, operasional bank wakaf mikro saat ini masih ditopang Lembaga Amil Zakat Dompet Sosial Madani (Laz DSM) dan dinilai belum memiliki program pemberdayaan ekonomi yang berarti bagi umat.
Di samping itu, Masduki mengatakan, Wapres juga meminta agar bank wakaf mikro bisa digulirkan terutama di pesantren-pesantren. Terlebih, Indonesia punya lebih dari 20 ribu pesantren yang diharapkan jadi basis penggerak bank wakaf mikro.