REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan pemerintah desa memiliki peranan penting dalam pembangunan pertanian. Bahkan Syahrul menyebutkan peran kepala desa tak kalah pentingnya dibandingkan jabatan-jabatan di atasnya.
“Kepala desa sama pentingnya dengan camat, bupati, gubernur, atau menteri sekalipun,” ungkap Syahrul saat memberikan sambutan di hadapan perwakilan pemerintah desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (apdesi) Provinsi Sulawesi Selatan di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Rabu (18/11) sore.
Untuk itu, Syahrul mengharapkan pemerintah desa dapat berperan aktif dalam menggerakan roda pembangunan pertanian. Apalagi pertanian menyangkut hajat hidup masyarakat. “Kegiatan pertanian dalam menyediakan pangan untuk 267 juta rakyat Indonesia tidak pernah boleh berhenti maupun tertunda, terutama di masa pandemi seperti sekarang,” tegas Syahrul.
Sebagai upaya untuk memfasilitasi pergerakan pemerintah desa dalam pembangunan pertanian, Kementerian Pertanian memiliki sejumlah program yang bisa disinergikan dengan kegiatan pembangunan desa. Salah satunya Food Estate. Syahrul menyebutkan pemerintah saat ini sedang membangun Food Estate di sejumlah wilayah. Dengan mengedepankan konsep kawasan pertanian terpadu, Food Estate memanfaatkan peralatan dan mesin pertanian modern.
“Jika Saudara memiliki 10 ribu hektare lahan pertanian yang tidak terpisah-pisah, kami akan bantu fasilitasi. Di sana, kita akan gunakan alat dan mesin modern. Kita akan dukung dengan mekanisasi dari mulai produksi hingga pengolahan,” ungkap Syahrul.
Dirinya juga mengajak pemerintah desa untuk memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam menggerakan pembangunan sektor pertanian di wilayahnya. Syahrul berjanji akan mengerahkan jajarannya untuk memudahkan para petani di desa dalam menggunakan fasilitas KUR. “Kami siapkan pelatihan dan pendampingan sehingga KUR bisa dimanfaatkan dengan baik,” terangnya.
Maka Syahrul meminta pemerintah desa untuk tidak ragu membangun pertanian di wilayahnya. Apalagi saat ini telah terbukti, pertanian telah menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional di masa pandemi.
Pertanian saat ini memang menjadi salah satu sektor usaha yang tetap tumbuh positif di tengah pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar 14,68 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhannya pun sebesar 2,15 persen secara tahunan (YoY).
Syahrul menambahkan peran penting sektor pertanian dalam perekonomian nasional pun turut diikuti dengan kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja. Berdasarkan data BPS, pertanian menyerap tenaga kerja paling tinggi per Agustus 2020. Dari 128,45 juta orang penduduk bekerja, 29,76 persen bergerak di sektor pertanian. “Maka jika ingin desamu maju, bangun pertaniannya,” pungkas Syahrul.