Kamis 19 Nov 2020 02:43 WIB

Shell Bitumen Siap Dukung Pembangunan Konektivitas Indonesia

Shell Bitumen ikut berperan mendukung pembangunan infrastruktur di berbagai negara.

Shell
Shell

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Produsen aspal terbesar di dunia, Shell Bitumen, menyatakan komitmennya untuk mendukung konektivitas Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia yang menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai agenda prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

Presiden Direktur dan Country Chair PT Shell Indonesia Dian Andyasuri menyatakan, Shell Bitumen siap menjadi penyedia solusi dalam mewujudkan rencana pembangunan infrastruktur konektivitas seperti yang dicanangkan pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 dan agenda nasional jangka panjang.

Baca Juga

"Kami bangga Shell Bitumen ikut berperan mendukung pembangunan infrastruktur di berbagai belahan dunia selama 100 tahun termasuk Indonesia. Sehingga mobilitas jutaan orang dalam bekerja dan berusaha menjadi nyaman, mudah, dan lancar," kata Dian dalam sambutannya di kegiatan “Shell Bitumen di Indonesia: Bangun Konektivitas, Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Rabu (18/11).

Dia berharap, kegiatan tersebut dapat memperkuat sinergi multipihak yang saling melengkapi dan berkolaborasi mendorong percepatan pembangunan konektivitas. Sehingga, dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi perekonomian nasional dan menstimulasi pembangunan daerah. 

Sementara itu, Shell Bitumen Country Business Manager (CBM) untuk pasar Indonesia Susi Hutapea meyakini, pengalaman dan reputasi global Shell Bitumen akan menjadi kekuatan tersendiri dalam membantu pemerintah mewujudkan pembangunan konektivitas infrastruktur jalan raya, tol, dan bandara terintegrasi. 

Apalagi, kata Susi, Shell Bitumen telah digunakan di beberapa ruas jalan tol utama, jalan raya nasional, landasan pacu (runway) dan jalan penghubung (taxiway) bandara, antara lain jalan tol di Jakarta, Simpang Semanggi, jalan raya nasional di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tol trans Sumatera, serta bandara-bandara besar di Indonesia, termasuk Bandara Internasional Soekarno–Hatta dan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo. 

Karena itu, menurut Susi, Shell Bitumen antusias dengan peluang pertumbuhan di Indonesia. “Kondisi geografis Indonesia yang luas dan peningkatan daya saing ekonomi nasional akan membutuhkan investasi berkelanjutan di beragam proyek infrastruktur sesuai yang tertuang di RPJMN 2020–2024,” papar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement