REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonomi syariah Indonesia naik tingkat menurut The State of Global Islamic Economic Report 2020/2021. Direktur Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar menyampaikan Indonesia naik ke peringkat empat, dari sebelumnya peringkat lima pada 2019 dan peringkat 10 tahun 2018.
"Di tengah penurunan ekonomi syariah global karena pandemi, Indonesia naik ke ranking empat," katanya dalam peluncuran The State of Global Islamic Economic Report 2020/2021 di Jakarta, Selasa (17/11).
Laporan tahunan tersebut menjadi sumber informasi bagi pembangunan ekonomi islam global. SGIER 2020/2021 merupakan edisi kedelapan yang disusun di tengah melambatnya ekonomi global karena pandemi.
Laporan juga merupakan upaya mencari jalan keluar terbaik, terutama dari sisi ekonomi dan sosial. Pada 2020, menurut SGIER, penurunan ekonomi syariah global diperkirakan mencapai delapan persen, namun diproyeksikan ekonomi islam global akan tumbuh lagi di 2021.
Pencapaian ini diharap memberi semangat bagi kebijakan pemerintah yang dikomandoi Presiden juga pelaku ekonomi syariah Indonesia. Agar Indonesia bisa mencapai tujuannya sebagai produsen utama produk halal global di 2024.
"Indonesia punya peluang tumbuh kembali, untuk tumbuh lebih besar, masih ada tiga taun lagi, insyaAllah kita bisa 2024 di rangking satu," katanya.
CEO of Dubai Islamic Economy Development Centre, HE Abdulla M Al Awar menyampaikan laporan ini akan diluncurkan di beberapa negara, seperti Indonesia, Malaysia, Nigeria, Inggris, Jepang, Australia, dan lainnya. Indonesia menjadi negara pertama setelah peluncuran perdana di Dubai, Uni Emirat Arab.
Ia mengucapkan selamat atas upaya pengembangan ekonomi syariah yang telah dilakukan. Menurutnya, Indonesia bisa meningkatkan peringkat karena Indonesia berhasil menunjukkan komitmen kuat baik dari sisi regulasi maupun pelaku industri.
"Indonesia berhasil karena berhasil membawa ekonomi syariah ke tahap baru pengembangan," katanya.
Ia mengatakan Indonesia dan Uni Emirat Arab punya banyak peluang untuk saling melengkapi ekosistem ekonomi syariah global. Sejauh ini, kerja sama antar kedua negara juga cukup erat dan masih berpeluang untuk berkembang lebih jauh. Ia berharap dengan sinergi, ekonomi syariah global bisa efektif menanggulangi perlambatan karena pandemi Covid-19.