REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan hingga kini baru 84,92 persen dari 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia yang terkaver jaringan 4G. Sementara untuk desa dan kelurahan yang terkaver jaringan 2G sekitar 91,84 persen.
"Berdasarkan data dukcapil 83.218 desa kelurahan, kalau bicara teknologi 2G, dari 83 ribu mencapai 91.84 persen tapi 4G kita baru mencapai 84,92 persen masih ada 12.548 desa yang belum terkaver sinyal 4G," ujar Plt Direktur Pengembangan Pita Lebar Ditjen PPI Kemenkominfo Marvels Situmorang dalam webinar Manfaat UU Ciptaker bagi Digitalisasi di Indonesia, Jumat (13/11).
Marvel mengatakan, teknologi minimal yang dibutuhkan untuk berinteraksi di ruang digital baik internet, download, e-commerce dan lainnya, minimal di sisi mobile yakni 4G. Karena itu, pekerjaan pemerintah saat ini adalah memastikan 12.548 desa itu segera terkaver jaringan 4G.
Namun, 12.548 desa dan kelurahan itu juga terbagi dalam dua wilayah yakni di daerah terpencil, terdepan dan terluar (3T) dan non 3T. Ia mengatakan, untuk wilayah di luar 3T, Pemerintah akan bekerjasama dengan operator telekomunikasi, sementara wilayah 3T akan dibangun oleh BAKTI Kemenkominfo.
"Pemerintah akan menyelesaikan 9 ribu diantaranya karena ini masuk dalam kategori desa/kelurahan di wilayah 3T, kalau di luar 3T kita dorong operator seluler bangun 3.435 desa lagi kita targetkan di akhir 2022 ini harus sudah selesai," ujarnya.
Ia mengatakan, beberapa daerah memiliki jaringan ganda, yakni 3G, 4G, dan 2G. Namun, ada juga yang hanya 2G. "Ini yang mau ditingkatkan jadi 4G agar transformasi digital bisa terlaksana dengan infrastruktur memadai," ujarnya.