REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) memastikan terus memproses pengembangan sejumlah bandara. Hal ini untuk mengimbangi peningkatan trafik penumpang angkutan udara seiring digalakkannya pariwisata.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi Pada proyek mengatakan, pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, terminal penumpang akan diperluas menjadi 166.815 meter persegi yang dapat menampung 15 juta penumpang per tahun.
"Proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah mulai pekerjaan desain dan perluasan Terminal 1 serta apron selatan-timur," kata Faik dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (29/10) malam.
Hingga akhir September 2020, progres pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah mencapai 55,17 persen. AP I menargetkan pengembangan bandara tersebut akan selesai pada Mei 2021.
Sementara itu, AP I juga tengah mengembangkan Bandara Internasional Lombok Praya untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang menjadi lokasi penyelenggaraan MotoGP 2021. Pengembangan yang dilakukan yaitu perpanjangan landas pacu menjadi 3.330 meter, perluasan terminal menjadi 40 ribu meter persegi yang dapat menampung tujuh juta penumpang per tahun.
"Hingga 24 Oktober 2020, progress proyek pengembangan Bandara Internasional Lombok mencapai 40 persen dengan target penyelesaian pada Februari 2021," ujar Faik.
Sementara itu, untuk pengembangan Bandara Juanda Surabaya mencakup perluasan Terminal 1 beserta pembenahan interior dan fasilitas penunjangnya. Perluasan Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya dilakukan menjadi 91.700 meter persegi dari 62.700 meter persegi dan akan menambah kapasitas hingga 13 juta penumpang per tahun.
"Perluasan Terminal 1 Bandara Juanda ini selesai 100 persen pada November 2020 ini," kata Faik.
Untuk mendukung pengembangan pariwisata Likupang sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas, Faik mengatakan, AP I juga mengembangkan Bandara Sam Ratulangi Manado. Pengembangan dilakukan melalui perluasan terminal penumpang menjadi 57.296 meter persegi dari 26.481 meter persegi.
Dengan perluasan tersebut maka kapasitas terminal Bandara Sam Ratulangi meningkat menjadi 5,7 juta per tahun. Progres pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado telah mencapai 55 persen dan ditargetkan dapat selesai pada Desember 2020.
Sedangkan perluasan terminal penumpang Bandara El Tari Kupang telah rampung pada Mei 2020 lalu. Faik menuturkan, terminal penumpang Bandara El tari Kupang yang sebelumnya hanya dapat menampung satu juta penumpang pertahun kini bertambah menjadi 2,8 juta penumpang pertahun.
Faik memastikan, pengembangan bandara-bandara AP I dilakukan untuk memperluas konektivitas dan meningkatkan kapasitas trafik angkutan udara di wilayah tengah dan timur Indonesia. Dengan begitu dapat mendukung arus wisatawan mancanegara ke berbagai wilayah di Indonesia.
"Pada akhirnya pengembangan juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia," ujar Faik.