Selasa 27 Oct 2020 12:37 WIB

Pertumbuhan Uang Beredar September Tetap Tinggi

Pada Juli lalu pertumbuhan uang beredar sebesar 13,3 persen (yoy).

Petugas memasukan kardus berisi uang pecahan rupiah ke dalam mobil untuk didistribusikan ke ATM. ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas memasukan kardus berisi uang pecahan rupiah ke dalam mobil untuk didistribusikan ke ATM. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2020 tercatat Rp6.742,9 triliun atau tumbuh sebesar 12,3 persen (yoy). Namun pertumbuhan ini melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 13,3 persen (yoy).

“Pertumbuhan yang tetap tinggi pada September 2020 itu didukung oleh komponen uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko dalam info di Jakarta, Selasa (27/10).

Baca Juga

Onny menjelaskan, perkembangan tersebut disebabkan pertumbuhan M1 sebesar 17,6 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Agustus 2020 sebesar 19,3 persen (yoy) yang dipengaruhi melambatnya simpanan giro rupiah. Pertumbuhan uang kuasi juga melambat, dari 11,5 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 10,6 persen (yoy) pada September 2020.

Sementara itu, surat berharga selain saham pada September 2020 tercatat kontraksi sebesar 13,9 persen (yoy), tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya sebesar 18,7 persen (yoy). Menurut dia, berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 pada September 2020 didorong oleh peningkatan ekspansi keuangan pemerintah.

Peningkatan ekspansi keuangan pemerintah tercermin pada pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat yang mengalami tren peningkatan, dari 65,1 persen (yoy) pada Agustus 2020 menjadi 76,7 persen (yoy) pada September 2020.

Selain itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 16,7 persen (yoy) pada September 2020, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Agustus 2020 sebesar 13,8 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit pada September 2020 tercatat sebesar minus 0,4 persen (yoy), berbalik arah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,6 persen (yoy).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement