Jumat 23 Oct 2020 05:35 WIB

Tujuh Tips Investasi Saat Pandemi

Investasi di masa pandemi penting dilakukan agar siap menghadapi ancaman krisis.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Investasi (Ilustrasi))
Investasi (Ilustrasi))

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diminta dapat melakukan investasi di tengah pandemi Covid-19. Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat memiliki tabungan yang cukup apabila menghadapi ancaman krisis lainnya yang disebabkan pandemi Covid-19.

Konsultan Perencanaan Keuangan Eko P Pratomo mengatakan ada tujuh tips yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam melakukan investasi di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga

“Masyarakat harus tetap tenang dalam melakukan investasi. Mengingat, dengan ketenangan dapat membuat rasionalitas seseorang tetap terjaga dalam menganalisa potensi suatu investasi, harus hati-hati tapi jangan lupa melakukan investasi meskipun masa pandemi," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (22/10).

Pertama, membangun dana darurat kembali, meskipun di tengah pandemi ini. Adanya peristiwa penyebaran Covid-19, membawa pelajaran bagi seluruh insan bahwa, setiap individu harus memiliki dana darurat untuk menghadapi berbagai persoalan yang berpotensi terjadi secara mendadak.

 

"Kita tidak tahu apa yang terjadi di depan hari kita, jadi mulai hari ini persiapkan dana darurat," ucapnya.

Kedua, melakukan penganggaran ulang secara mendetail pada setiap pengeluaran maupun pemasukan pada masa pandemi. Upayakan setiap pengeluaran dilakukan dengan cermat dan sesuai kebutuhan saat ini, jangan sampai terjebak dengan tindakan konsumtif yang sia-sia.

"Sebisa mungkin hidup dengan minimalis. Sebisa mungkin kita menabung untuk dijadikan sebagai amunisi dalam berinvestasi," katanya.

Ketiga, dapat membuat neraca keuangan secara sederhana dengan komponen utama adalah aset dan hutang. Catat dengan seksama aset yang dimiliki selama beberapa tahun telah bekerja dan juga catat utang yang dimiliki dengan sangat detail sampai dengan tanggal jatuh temponya.

"Kasus rumah tangga cukup cantumkan aset dan hutang. Jadi kita tahu mana aset dan hutang," ucapnya.

Keempat, klasifikasikan hutang yang dimiliki sesuai dengan manfaatnya bagi kehidupan individu. Maksudnya, apabila hutang yang dimiliki memiliki kecenderungan negatif bagi seseorang, hendaknya segera dilunasi dan sebaliknya hutang yang baik dapat terus dilanjutkan pembayaran periode pembayarannya.

"Ada utang yang buruk dan utang yang baik. Bila hutang yang buruk, sekiranya cepat diselesikan. Pertahankan utang yang baik," ucapnya.

Kelima, merencanakan kebutuhan masa depan yang dilakukan dengan memilih investasi yang tepat. Adanya perencanaan yang tepat terkait dengan investasi yang dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi perekonomian akan membantu memilih investasi.

"Lakukan perencanaan yang tepat sesuai dengan perekonomian yang dimiliki oleh seseorang," ucapnya.

Keenam, di tengah keterbatasan aktivitas masyarakat akibat penyebaran Covid-19 harus dimanfaatkan untuk mempelajari setiap investasi. Diketahui, setiap investasi yang memiliki peluang besar untuk meraup keuntungan dan juga investasi yang sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini.

"Kita belajar investasi saat ini, jangan sampai tidak melakukan demi mendapatkan investasi yang terbaik," katanya.

Terakhir, mencari tambahan pekerjaan untuk menambal kekurangan pendapatan yang terpengaruhi oleh masih mewabahnya virus global Covid-19 di dalam negeri, sehingga melakukan investasi pada pandemi dapat dilakukan dengan secara rutin oleh setiap individu.

"Khususnya, bagi mereka yang berkurang dan hilang pendapatannya. Maka mereka bisa mencari gantinya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement