Sabtu 10 Oct 2020 15:52 WIB

Treasury Ajak Bangun Harapan dengan Penghasilan Alternatif

Treasury juga bangun harapan dengan mempromosikan 300 UMKM

UMKM (ilustrasi). Treasury menggelar kampanye dengan tagar #BangunHarapan demi memberi semangat mewujudkan harapan yang diimpikan dengan mencari celah untuk mendapatkan penghasilan tambahan, termasuk juga mempromosikan lebih dari 300 UMKM
Foto: UGM
UMKM (ilustrasi). Treasury menggelar kampanye dengan tagar #BangunHarapan demi memberi semangat mewujudkan harapan yang diimpikan dengan mencari celah untuk mendapatkan penghasilan tambahan, termasuk juga mempromosikan lebih dari 300 UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Treasury menggelar kampanye dengan tagar #BangunHarapan demi memberi semangat mewujudkan harapan yang diimpikan dengan mencari celah untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Treasury yakin agar dapat bertahan melewati kondisi finansial yang menghimpit, dibutuhkan kejelian dalam melihat kesempatan untuk mendapatkan penghasilan alternatif.  

Head of Marketing & Communication Treasury Narantara Sitepu menjelaskan, menjaga ketahanan finansial di tengah pandemi, sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Salah satunya bisa dilakukan dengan bijak mengatur pengeluaran atau mencari penghasilan alternatif yang bisa didapatkan, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. 

"Kampanye #BangunHarapan adalah upaya kami, untuk mendukung industri UMKM dan dunia kreatif di Indonesia untuk terus beroperasi dan menjadi salah satu sumber penghasilan bagi para stakeholders," ucap dia. Sampai saat ini Treasury sudah membantu mempromosikan lebih dari 300 UMKM yang bergerak di bidang makanan, fesyen, atau para pekerja lepas dengan keahlian atau jasa tertentu melalui platform sosial media, Instagram. 

Dengan demikian, berbagai usaha tersebut memiliki kesempatan untuk memasarkan produk dan jasa kepada khalayak yang lebih luas. Lebih dari itu, Treasury juga menghadirkan sosok inspiratif, untuk bercerita bagaimana mereka bertahan dan tetap konsisten membangun harapan untuk diri dan keluarga. 

Donny Pasaribu selaku CEO & Founder Simbiofish, menceritakan tantangan di masa pandemi sangat luar biasa, dimana banyak usaha makanan yang tutup sementara akibat PSBB yang diberlakukan di Jakarta dan sekitarnya. Namun di saat yang sama, ia melihat kesempatan untuk menggarap pasar frozen food dan peternak perorangan pemula. 

"Bagi saya, yang terpenting adalah bagaimana berdamai dengan kondisi, dengan menerima dan tetap berusaha.”

Dampak pandemi juga dirasakan oleh banyak pengemudi ojek online, @KejO_Online yang telah mendalami profesi ojek online sejak 2015 bercerita “Sempet waktu itu, seharian saya cuma dapat satu-dua order untuk jasa membelikan makanan. Gimana saya bisa mencukupi kebutuhan anak dan istri ya kan, dengan penghasilan kaya gitu. Nah, lalu saya kepikiran buat menawarkan jastip (jasa titip beli), kurir parcel ataupun dokumen melalui Twitter. Intinya segala sesuatu yang bisa saya kerjakan dengan menggunakan motor saya dengan memperhatikan protokol Covid-19. Alhamdulilah dapet banyak pekerjaan yang bisa jadi penghasilan tambahan untuk saya dan keluarga.”

Treasury juga berbagi tips mencari penghasilan alternatif. Pertama, cari celah pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Kedua, jangan takut untuk memulai belajar keahlian yang baru. 

Ketiga, lakukan analisa permintaan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Keempat, lakukan perencanaan modal dengan ketahanan finansial sebagai basis keputusan . Kelima, carilah pekerjaan dapat dilakukan dari rumah dan patuhi protokol kesehatan.

Setelah mendapatkan penghasilan tambahan, pastikan menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk simpanan atau dana darurat. “Saat mempersiapkan dana darurat, pilih instrumen yang mudah diuangkan kembali dan nilainya cenderung naik jika disimpan jangka panjang, seperti Emas. Pilih platform Emas Digital yang transparan dan tidak ada biaya simpan, jadi bisa memberikan keuntungan lebih.” lanjut Narantara. Treasury memberikan akses dan kemudahan untuk bisa beli Emas fisik digital 24 Karat mulai dari Rp 5.000-an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement