REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Spanyol saat ini sudah menetapkan rencana untuk lepas dari kondisi resesi. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan pada Rabu (7/10) terkait rencana besar untuk mendorong negaranya keluar dari resesi dengan menghabiskan 140 miliar euro atau 162 miliar dolar AS untuk membentuk kembali ekonomi dengan tujuan menciptakan 800 ribu pekerjaan.
“Kita harus mengubah pukulan berat ini menjadi sebuah peluang,” kata Sanchez dikutip AP News, Rabu (7/10).
Program tersebut merupakan tanggapan atas penurunan tajam yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan gangguan ekonomi di seluruh dunia. Rencana tersebut dilakukan untuk membuat Spanyol beralih ke energi hijau dan ekonomi digital yang akan menghabiskan sekitar 70 persen dari pembiayaan.
Pemerintah Spanyol memperkirakan ekonomi negara akan berkontraksi hingga 11,2 persen pada tahun ini. Bahkan di beberapa sektor seperti pariwisata, penurunannya bisa mencapai 25 persen. Strategi Pemerintah Spanyol bertujuan untuk mencapai pertumbuhan 7,2 persen pada 2021.
“Dunia telah berubah dan kami juga perlu berubah, untuk menjaga masa depan kami,” tutur Sanchez.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Spanyol untuk Transisi Ekologi, Teresa Ribera menyoroti fokus rencana tersebut pada pertumbuhan yang ramah lingkungan. Ribera memastikan pemerintah Spanyol akan mendukung pertumbuhan industri dengan digitalisasi dan memenuhi tantangan lingkungan, dengan memulihkan penggunaan bahan mentah, ekonomi sirkular, dan memiliki tenaga profesional yang berkualitas.
“Model ekonomi baru dalam batas keberlanjutan planet ini akan membantu dan memandu pemulihan kita menuju pekerjaan ramah lingkungan. Kami memiliki kesempatan untuk mengubah negara kami,” ungkap Ribera.
Spanyol juga berencana menggunakan pendapatan pajak nasional dan pinjaman yang diambil oleh pemerintah di pasar uang internasional. Hal tersebut rencananya akan diumumkan pekan depan saat proposal APBN 2021 diterbitkan. Untuk mempersiapkan itu, pemerintah Spanyol pada pekan ini menaikkan batas belanja publik hampir 54 persen.
Kerusakan ekonomi yang dialami Spanyol akan membutuhkan waktu lama untuk kembali pulih. Pemerintah Spanyol telah menghabiskan miliaran dolar untuk melindungi bisnis dan pekerjaan. Langkah tersebut diperkirakan memunculkan defisit anggaran 11,3 persen dari PDB 2020 dan 7,7 persen pada 2021.