REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan pesan antar Gofood menyatakan tingkat pemesanan makanan dari rumah semakin tinggi, terutama sejak pandemi Covid-19. Gofood mencatat, terjadi peningkatan pemesanan hingga 20 persen.
"Berkat kerja kerasa partner Gofood, terjadi pertumbuhan transaksi sebesar 20 persen selama pandemi. Tepatnya pada periode Maret sampai Mei 2020," ujar VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek Rosel Lavina dalam Webinar bertema 'UMKM Berdaya di Masa Pandemi' yang digelar Republika, Kamis (17/9).
Akibat pandemi, kata dia, terjadi perubahan perilaku masyarakat. Perubahan pertama, masyarakat lebih memilih pesan makanan dari rumah.
Perubahan kedua, ujarnya, kebersihan dan kesehatan menjadi yang utama bagi konsumen. "Karena Covid-19 sangat baru dan fenomenal, kira nggak bisa prediksi angka akan jadi seperti apa semua kerja keras, kondisi ini dorong konsumen lebih berhati-hati membeli makanan dari luar, higienitas jadi perhatian," jelas Rosel.
Perubahan selanjutnya, lanjut dia, terjadi pergeseran wadah penjualan dari offline ke online. "Ini menjadi peluang baru. Saya setuju ini bukan waktunya menutup diri terus-terusan tapi bisa saling mengingatkan untuk melihat peluang, salah satunya pertumbuhan tinggi dari para kuliner hijrah ke online," tuturnya.
Rosel menyebutkan, ada beberapa strategi Gofood untuk membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bangkit di tengah masa pandemi. Strategi pertama yaitu menjaga volume transaksi dan arus pendapatan.
Strategi kedua, lanjut dia, meningkatkan permintaan konsumen dengan memaksimalkan eksposur UMKM. Strategi berikutnya yakni, mendukung operasional bisnis UMKM supaya tetap menjadi andalan konsumen, terutama protokol jaga kesehatan dan keamanan.
"Menjaga volume transaksi dan arus pendapatan di antaranya tambah penghasilan UMKM lewat penyediaan makanan untuk mitra driver. Lalu diluncurkan Gofood kategori Siap Masak pada April, dalam satu bulan terjadi peningkatan transaksi pembelian sebanyak tiga kali lipat," jelas Rosel.
Kemudian upaya meningkatkan permintaan konsumen di antaranya dengan memaksimalkan eksposur UMKM. "Lalu omset UMKM yang berpartisipasi lebih tinggi atau 12 persen selama Harkulnas Gofood," ujarnya.