Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Dengan bertambahnya waktu yang dihabiskan untuk online dan beragam aktivitas yang di-posting di berbagai platform media sosial, Kaspersky hari ini membagikan pengingat kepada para orang tua tentang risiko berbagi informasi di dunia daring.
Stephan Neumeier, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky, menjelaskan, meskipun platform jaringan virtual dapat menjadi sumber pengetahuan dan bantuan berguna bagi para orang tua yang mencoba menyeimbangkan aktivitas mereka, penting untuk diingat bahwa ancaman daring juga mengintai di sini.
Baca Juga: Serangan Siber Didukung Negara Terus Alami Peningkatan karena...
"Penting untuk berhati-hati dengan informasi yang di-posting di akun media sosial karena bahaya terbesar terletak pada fakta bahwa informasi yang dibagikan di situs jejaring sosial dan sumber publik lainnya dapat dianalisis dan digunakan oleh seluruh orang asing, termasuk pelaku kejahatan siber dari celah manapun," kata Stephan Neumeier, Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/9/2020).
Segala sesuatu yang dipublikasikan oleh orang tua atau anak-anak secara online dapat menjadi bumerang yang merugikan, baik itu posting tentang topik acak, foto pribadi, atau detail kehidupan mereka. Oleh karena itu, penting untuk mengingat dan mengajarkan kepada anak-anak sebelum mengklik tombol "publish", luangkan waktu sebentar untuk berpikir dua kali.
Pikirkan tentang konsekuensi merugikan di masa mendatang yang mungkin dapat timbul dari publikasi yang dibagikan. Apakah informasi ini akan berdampak negatif pada kehidupan pribadi atau orang lain? Apa yang akan dikatakan para perekrut pekerjaan jika mereka melihatnya? Apakah mungkin menggunakan informasi ini, misalnya, untuk melacak Anda atau anak Anda di dunia nyata? Siapa saja yang dapat melihat informasi ini?
Apa saja yang Anda dan Anak Anda tidak boleh posting di platform online? Berikut daftar hal yang tidak boleh di-posting di platform online versi perusahan keamanan Kaspersky.
Alamat rumah atau sekolah. Berbekal informasi ini, para perampok, pedofil, pengganggu, dan profil jahat lainnya dapat dengan mudah menemukan Anda atau anak Anda. Anak-anak jarang memublikasikan alamat rumah di situs jejaring sosial, tetapi sangat sering menyebutkan nama sekolah yang mereka hadiri. Selain di halaman utama, penting juga untuk tidak membagikan informasi ini di kolom komentar atau foto yang secara eksplisit menjelaskan tempat anak Anda bersekolah.
Nomor telepon. Bagi anak-anak, nomor telepon adalah kontak langsung yang dapat digunakan oleh teman sebaya untuk pertolongan atas perlakuan penindasan dan bahkan bagi orang dewasa masih banyak lagi. Bagi para pelaku kejahatan siber, informasi khusus ini adalah salah satu data paling berharga yang bisa mereka dapatkan. Misalnya setidaknya sejak tahun 2016 penjahat dunia maya mulai mengumpulkan nomor telepon pengguna jejaring sosial dan menggunakan informasi yang dicuri untuk mendaftar ulang ke layanan perbankan online dan mendapatkan akses ke akun korban mereka.
Geolokasi Anda saat ini ('Check-in'). Informasi bahwa keluarga jauh dari rumah adalah sinyal untuk pencuri. Ini juga memudahkan untuk melacak seseorang. Selain itu, mengatakan sesuatu seperti "tempat favorit kami" dan mem-posting geotag dapat membahayakan meskipun Anda sedang tidak berada di tempat tersebut. Ini menunjukkan kepada pelaku kejahatan bahwa tempat tersebut menjadi lokasi untuk menemukan Anda dengan mudah.
Foto dan video pribadi. Berfoto mungkin menjadi aktivitas yang cukup menyenangkan bagi para remaja, tetapi dapat menimbulkan masalah jika dipublikasikan di internet.
Mengompromikan foto orang lain. Jangan memublikasikan foto orang lain jika Anda juga tidak ingin menjadi korban kejahatan. Pengguna dari segala usia harus memahami aturan dasar ini. Jika anak Anda memahami bahwa mem-posting foto-foto dari perayaan pesta remaja dapat membahayakan, mengapa mengunggah foto sahabat pria atau wanita mereka menjadi hal yang layak?
Foto bayi dari anak remaja Anda. Orang tua sangat sering mem-posting informasi di Web tentang anak mereka. Penting untuk diingat bahwa foto-foto anak Anda yang terlihat sangat manis dapat berpotensi mengakibatkan penindasan (bullying) di kemudian hari.
Foto-foto barang mewah. Ini akan menunjukkan tingkat kekayaan atau menandai kemewahan seseorang kepada pihak asing. Bersama dengan alamat rumah dan geolokasi Anda saat ini akan menjadi tambang emas bagi pencuri yang berselancar mencari korban di internet.
Informasi tentang kehidupan pribadi. Informasi pribadi selalu dapat digunakan untuk merugikan Anda. Misalnya, ini dapat digunakan untuk menebak kata sandi akun online, merencanakan penipuan yang kemungkinan besar akan membuat Anda terjerat di dalamnya, atau untuk berkenalan dengan anak Anda dan mendapatkan kepercayaan mereka.
Memublikasikan keluhan atau informasi pribadi tentang orang yang dicintai juga sangat berbahaya karena dapat merusak hubungan Anda.
Pernyataan kritis tentang topik sensitif. Tentu saja, Anda dan anak Anda boleh memiliki pendapat sendiri. Namun, jika masalah yang diperdebatkan menyangkut agama, politik, orientasi seksual, dll., akan lebih baik untuk tidak membagikannya di internet. Hal ini dapat menyebabkan konflik yang dapat bergeser dari dunia maya ke dunia nyata, atau merusak reputasi Anda di mata lembaga pendidikan atau perusahaan potensial.