REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyalurkan kredit dana percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 34,7 triliun yang disalurkan kepada 90 ribu debitur hingga 9 September 2020. Pencapaian ini melampaui target yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan perseroan berupaya memacu penyaluran kredit tersebut agar menjangkau lebih banyak lagi masyarakat.
“Kami mengoptimalkan jaringan di berbagai wilayah Indonesia dan infrastruktur digital Bank Mandiri, sehingga dapat mendorong perekonomian nasional,” ujarnya kepada wartawan, Senin (14/9).
Menurutnya secara keseluruhan kredit tersebut disalurkan untuk kegiatan produktif. Jika dilihat dari segmen usaha debitur, penyaluran dana PEN ke pelaku UMKM sebesar Rp 14,98 triliun kepada lebih dari 90 ribu debitur.
“Dalam penyalurannya, Bank Mandiri tidak hanya menyasar debitur existing, namun juga debitur baru. Bahkan, seluruh debitur penerima pembiayaan PEN segmen KUR merupakan debitur baru,” ucapnya.
Hery menyebut pencapaian penyaluran kredit dari penempatan uang negara tersebut hingga awal September 2020 telah melebihi dari target awal yang ditetapkan. Pada Juni lalu, Bank Mandiri mendapatkan penempatan dana sebesar Rp 10 triliun dari pemerintah.
“Lewat penempatan dana tersebut, Bank Mandiri ditargetkan mampu me-leverage dana PEN menjadi pinjaman untuk UMKM sebesar tiga kali lipat pada akhir September 2020,” ucapnya.
Selain menggunakan jaringan dan infrastruktur konvensional, menurutnya, penyaluran kredit Bank Mandiri juga mengoptimalkan kanal digital seperti Mandiri Pintar. Optimalisasi kanal digital ini mampu memangkas rantai administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif untuk segmen UMKM, sehingga proses bisnis menjadi lebih ringkas dan cepat.
“Melalui aplikasi ini, tenaga pemasar kredit mikro dapat langsung memproses pengajuan kredit, cukup via gawai (smartphone) kepada nasabah dalam waktu yang lebih cepat. Prosesnya hanya dibutuhkan 15 menit, setelah tenaga pemasar mengajukan data debitur melalui Mandiri Pintar,” jelasnya.
Hery menjelaskan aplikasi ini juga dapat melayani pengajuan kredit mikro produktif baru maupun top up kredit mikro produktif existing. Menurut Hery, percepatan penyaluran kredit yang dilakukan oleh Bank Mandiri adalah wujud komitmen perseroan dalam mendukung program PEN.
“Melalui peningkatan dan perluasan pembiayaan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan, serta mendukung sistem logistik nasional yang menghadapi kontraksi akibat pandemi Covid-19,” ucapnya.
Ke depan perseroan optimistis, dengan jaringan dan infrastruktur yang kami miliki serta optimalisasi kanal digital yang kian memudahkan akses masyarakat terhadap pembiayaan akan membuat penyaluran kredit semakin cepat dan luas.
“Kita berharap melalui upaya ini dapat turut mendorong pemulihan ekonomi nasional,” ucapnya.