Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Huawei mengumumkan versi kedua dari sistem operasi Harmony pada konferensi pengembang lokalnya, Kamis (10/9/2020) waktu lokal. Dengan itu, perusahaan mengambil langkah maju untuk melepas ketergantungan ke sistem operasi Android.
CEO Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu mengatakan, seluruh ponsel pintar Huawei nantinya akan mendapat dukungan dari sistem operasi Harmony 2.0.
"Harmony OS 2.0 akan mengudara dalam versi beta akan diuji coba oleh pengembang aplikasi seluler, secepatnya pada Desember 2020," ujar Yu, dilansir dari KrAsia, Jumat (11/9/2020).
Baca Juga: Pembatasan Ekspor Teknologi China Ancam Bisnis Apple dkk di China
Sejak Mei 2019, Huawei tak boleh lagi menggunakan Google Mobile Services (GMS) dan aplikasi Google lain, seperti Chrome, Youtube, Play Store, dan sebagainya. Padahal, itu deretan aplikasi penting bagi pengguna Android.
Untuk mengatasi sanksi AS itu, Huawei merilis Harmony--sistem operasi yang awalnya hanya akan ada untuk perangkat internet of things (IoT) perusahaan.
Sekadar informasi, Huawei sendiri mengapalkan 105 juta ponsel pintar secara global, menurut data perusahaan. Bisnis konsumen yang Huawei kuasai mencetak pendapatan sekitar 37 miliar dolar AS.