REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memutuskan Royke Tumilaar sebagai direktur utama BNI menggantkan Herry Sidharta. Sebelumnya Royke menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Royke mengatakan tugas direktur utama akan dijalan oleh Hery Gunardi sebagai Pelaksana Tugas (Plt). Saat ini Hery menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri.
“Sesuai aturan Pak Herry sebagai Plt Dirut sampai mempersiapkan RUPLSB. Saat ini direktur utama (Bank Mandiri) tidak ada,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (2/8).
Menurutnya pergantian direktur utama tergantung pemegang saham atau dalam hal ini Kementerian BUMN. Adapun rencana RUPLSB Bank Mandiri pada Oktober 2020.
“Kementerian BUMN kapan menunjuk dirut definitif pengganti saya, paling cepat Oktober akhir,” ucapnya.
Royke Tumilaar diangkat menjadi Direktur Utama Bank Mandiri melalui RUPS Luar Biasa pada 9 Desember 2019. Sebelumnya, Royke pernah menjabat sebagai direktur treasury, financial institution & special asset management sejak 2011 sampai 2015 dan terakhir kali sebelum diangkat sebagai direktur utama beliau menjabat sebagai direktur corporate banking sejak 2015.
Selain Royke ada nama direksi Bank Mandiri yang juga kini duduk sebagai direksi BNI, yakni Silvano Winston Rumantir yang menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Strategis.
Sedangkan Silvano Rumantir diangkat menjadi Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri dalam RUPS Luar Biasa pada 9 Desember 2019 bersamaan dengan pengangkatan Royke. Sebelumnya Silvano menjabat Senior Executive Vice President Corporate Banking sejak November sampai Desember 2019 dan sebagai direktur utama Mandiri Sekuritas sejak 2016 sampai 2019.