Jumat 21 Aug 2020 06:47 WIB

Pandemi Dinilai Bisa Jadi Kompetisi Jelang Pilpres 2024

Hasil survei menyatakan Gubernur DKI Jakarta memiliki kepekaan paling tinggi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei Indikator Politik Indonesia. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei Indikator Politik Indonesia. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Fisipol Unair), Kacung Marijan menilai pandemi Covid-19 dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan elektabilitas jelang Pemilihan Presiden 2024. Khususnya bagi kepala daerah dan jajaran menteri yang menangani masalah pandemi.

"Saya kira ini kompetisi besar dan saya kira bagus untuk bibit-bibit kepemimpinan untuk calon presiden 2024," ujar Kacung saat rilis survei Indikator Politik Indonesia, Kamis (20/8).

Ia menambahkan, ada dua kelompok besar yang memiliki modal besar untuk maju Pilpres 2024. Keduanya, yakni kepala daerah dan menteri yang dinilai berhasil dalam penanganan Covid-19. "Menteri-menteri yang terkait handling Covid-19 punya modal besar untuk leadership 2024. Tapi tergantung bagaimana mereka sukses atau tidak," ujar Kacung.

Khusus para kepala daerah, menurutnya di Pulau Jawa lebih memiliki modal yang besar untuk maju di Pilpres 2024. Apalagi jika masyarakat menganggap mereka berhasil menangani pandemi.

"Terutama gubernur di Jawa dan beberapa menteri yang terkait langsung dengan how to handle Covid-19 related. Jadi bukan hanya kesehatan, tapi non-kesehatan," ujar Kacung.

Diketahui, hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia  menyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan paling memiliki sense of crisis atau kepekaan terhadap krisis selama pandemi Covid-19. Ia berada di peringkat pertama dengan nilai 72,9 dari 100.

"Anies Baswedan paling tinggi tapi beda tidak terlalu banyak dengan Ridwan Kamil dan Ganjar," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi.

Peringkat kedua ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dengan nilai 72,1. Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tepat berada di bawahnya dengan nilai 72,0.

"Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berada di peringkat keempat. Kelima ditempati Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berada di posisi paling buncit soal sense of crisis," ujar Burhanuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement