Kamis 20 Aug 2020 17:12 WIB

Aplikasi e-Brochure mudahkan UMKM Pasarkan Produk

Tidak semua pelaku UMKM bisa dan mampu berjualan di marketplace.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung melihat produk kerajinan di salah satu stan pameran produk UMKM.
Foto: Abdan Syakura_Republika
Pengunjung melihat produk kerajinan di salah satu stan pameran produk UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki secara resmi meluncurkan aplikasi digital e-Brochure Smesco dan Sekolah Ekspor, di Jakarta pada Rabu (19/8). Platform tersebut bertujuan membantu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam mempromosikan dan memasarkan produknya secara digital.

Tdak hanya menampilkan berbagai produk unggulan Koperasi dan UMKM seluruh Indonesia, aplikasi itu juga menyediakan fitur yang memudahkan terjadinya transaksi jual beli secara langsung antara pelaku UMKM sebagai penjual dengan masyarakat yang menjadi target pasarnya. "Digitalisasi e-Brochure untuk memperluas akses pasar bagi produk UMKM," ujar Teten saat peluncuran.

Baca Juga

Menurutnya, e-Brochure jauh lebih simpel dan mudah diaplikasikan, termasuk bagi kalangan orang tua. "Tidak semua pelaku UMKM bisa dan mampu berjualan di marketplace. Maka melalui e-Brochure, bisa dijadikan sebagai ajang latihan masuk ke ekosistem digital", jelas dia.

Sedangkan Sekolah Ekspor, lanjutnya, merupakan wadah atau sarana pelatihan bagi UMKM, terutama usaha kecil. Tujuannya agar memahami cara mengekspor produknya.

Sekolah Ekspor juga menjadi salah satu bentuk langkah konkret menggairahkan UKM dan UKM Kampus. Ini agar mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan meningkatkan ekspor, khususnya produk KUKM.

Teten mengakui, pelaku UMKM masih menghadapi beberapa kendala ekspor. Di antaranya, kapasitas produksi masih rendah, hingga standar produk seperti sertifikat dari negara tujuan.

Ia meyakini Sekolah Ekspor akan berjalan bagus. Sebab sekolah itu bukan sekadar ajang pelatihan ekspor, tapi juga terhubung dengan pasar, akses pembiayaan, perijinan ekspor, bea cukai, serta memanfaatkan potensi diaspora.

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, platform ini dirancang supaya mudah digunakan semua orang atau user-friendly. Selain mudah diakses melalui mobile phone, bisa juga melalui desktop atau laptop, baik oleh UMKM maupun masyarakat yang ingin membeli produk tersebut.

"Mereka dapat berinteraksi juga secara langsung melalui fitur yang sudah disiapkan”, kata Leonard pada kesempatan serupa. Dalam menyosialisasikan program ini, Smesco Indonesia melaksanakan webinar tutorial pembuatan katalog produk yang nantinya ditampilkan dalam platform e-Brochure.

Webinar itu telah diikuti Dinas Provinsi yang membidangi KUMKM, para Konsultan dan Pendamping yang tergabung dalam Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia, Komunitas dan Asosiasi, Pelaku KUMKM binaan Kemenkop UKM serta masyarakat umum yang berminat mempromosikan produknya bersama Smesco. “Target awal e-Brochure ini menjangkau 10 ribu pelaku usaha KUMKM yang tergabung dalam program e-Brochure," tuturnya.

Leonard mengatakan, e-Brochure merupakan tahap awal dari penyusunan database UMKM yang akan melalui proses kurasi guna masuk ke dalam Konvoi Produk Nasional dan selanjutnya akan mendapatkan promosi dalam Sparc Trade. Perlu diketahui, Sparc Trade adalah platform program lanjutan yang dibuat Smesco demi mempertemukan supply dan demand dalam bentuk hubungan B2B atau business to business.

Kepala Sekolah Ekspor Handito Joewono menegaskan, pihaknya siap mencetak 10 ribu eksportir baru supaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional. "Ekspor menjadi harapan dan diminati para pelaku usaha khususnya UKM dan kalangan kampus," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement